Menjelang Grand Prix Hungaria 2025, Lando Norris menunjukkan sikap luar biasa tenang dalam menghadapi perebutan gelar juara dunia Formula 1 musim ini.
Meskipun hanya terpaut 16 poin dari rekan setimnya di McLaren, Oscar Piastri, Norris enggan terjebak dalam permainan psikologis.
Pembalap asal Inggris itu justru menekankan pentingnya menikmati setiap momen di lintasan, sembari tetap fokus meraih hasil maksimal.
“Aku tidak suka mencoba mengganggu mental lawan. Dalam 200 tahun ke depan, tak ada yang akan peduli. Kita semua akan mati,” ujar Norris santai dalam sebuah wawancara jelang balapan di Hungaroring.
BACA JUGA: Leclerc Puji Fred Vasseur Usai Kontrak Baru Dengan Ferrari: “Visinya Sangat Jernih”
Norris Fokus pada Performa, Bukan Drama
Walau sempat meraih kemenangan beruntun di Austria dan Inggris, Norris harus rela melihat Piastri memperlebar keunggulan.
Perbedaan poin terjadi usai balapan di Belgia, di mana Piastri sukses menyalip Norris yang start dari pole position.
Meski demikian, hubungan keduanya di McLaren tetap harmonis. Selain insiden kecil di Kanada, yang langsung diakui Norris sebagai kesalahan dirinya, tak ada gesekan serius antara mereka.
“Aku tetap peduli soal hasil, itu sebabnya aku bisa kecewa, marah pada diriku sendiri. Tapi aku tidak perlu melampiaskannya ke Oscar.
Dia adalah orang pertama yang ingin aku kalahkan, tapi kalau dia menang, berarti dia memang tampil lebih baik”, terang Norris.
Menurutnya, gaya persaingan yang keras seperti era sebelumnya tak perlu ditiru.
“Hanya karena seseorang melakukan itu di masa lalu, bukan berarti aku harus ikut seperti itu.”
BACA JUGA: Yamaha Siapkan Mesin V4 Demi Comeback ke Puncak MotoGP
McLaren Puas dengan Dinamika Tim Jelang Grand Prix Hungaria 2025
Team Principal McLaren, Andrea Stella, memuji hubungan profesional antara Norris dan Piastri, apalagi di tengah tensi tinggi dalam perebutan gelar juara menjelang Grand Prix Hungaria 2025.
“Kalau boleh jujur, hubungan Oscar dan Lando justru semakin solid,” ujar Stella.
“Ini bukan kebetulan, kami memang berinvestasi dalam membangun relasi, karena hubungan antarpembalap sama pentingnya dengan aerodinamika”, tambah Stella
Stella menyoroti pendekatan McLaren yang menitikberatkan pada transparansi dan pembelajaran bersama, terutama setelah evaluasi performa di Hungaria tahun lalu.
“Kami mengingatkan semua pihak bahwa F1 itu rumit, dan tantangan akan selalu ada. Dari situ kami membangun kerangka kerja yang mendukung aspirasi dua pembalap ini, sekaligus menjaga kepentingan tim.”
BACA JUGA: Jadwal Lengkap Persis Solo di BRI Super League 2025/26, Tanpa Launching Skuad dan Fokus Uji Coba
McLaren Bangun Fondasi Jangka Panjang
Stella juga menyampaikan rasa bangganya bisa bekerja dengan dua pembalap yang dinilai dewasa dan berpikiran maju.
“Saya beruntung punya Lando dan Oscar, keduanya rendah hati, adil, dan memahami bahwa mereka bukan hanya bertarung untuk musim ini, tapi juga masa depan mereka dan McLaren.”
Dengan atmosfer positif di dalam tim, McLaren kini menjadi pusat perhatian dalam perburuan gelar juara F1 2025.
Apalagi, Grand Prix Hungaria 2025 menjadi seri terakhir sebelum jeda musim panas selama tiga pekan, momen krusial untuk mempertahankan momentum.