Toprak Akui Punya “Peluang Kecil” di Race 2 Aragon, Bulega Guncang Kejuaraan

Toprak Akui Punya “Peluang Kecil” di Race 2 Aragon, Bulega Guncang Kejuaraan
Dokumentasi Instagram/@worldsbk

Toprak Razgatlioglu mengakui dirinya hanya memiliki “peluang sangat kecil” untuk meraih kemenangan di Race 2 WorldSBK Aragon 2025.

Meski tampil agresif sejak awal, sang juara bertahan tak mampu menahan laju Nicolo Bulega yang tampil luar biasa bersama Ducati Panigale V4 R.

Pada balapan Ahad petang, Razgatlioglu sebenarnya masih bisa mengimbangi Bulega. Namun, sebuah kesalahan di tikungan tujuh membuatnya melebar.

Sehingga Bulega langsung memanfaatkan momen itu untuk membuka jarak. Gap yang awalnya satu detik melebar hingga tiga detik di garis finis.

“Awalnya saya sudah fight keras dengan Bulega, tapi saya melakukan kesalahan saat downshift.

Engine brake tidak langsung terasa, membuat bagian belakang mendorong ke depan. Saya paksa berhenti dengan gigi satu, tapi itu sudah cukup untuk kehilangan momentum,” ungkap Toprak.

Ducati Tak Tertandingi di Tikungan Terakhir

Razgatlioglu menilai, meski tanpa kesalahan, dirinya tetap sulit menaklukkan Bulega di Aragon.

Tikungan terakhir menjadi titik krusial, di mana Ducati punya grip lebih baik dan akselerasi lebih kuat dibanding BMW.

“Saya tidak punya banyak pilihan di last corner. Bahkan saat coba bertahan lebih rapat ke dalam, Ducati masih punya keunggulan. Mereka punya paket yang sempurna untuk Aragon,” ujar pembalap Turki itu.

Kekalahan di Race 2 melengkapi duel panas sepanjang akhir pekan. Pada Race 1, Toprak sukses menang, namun dua balapan Ahad dikuasai Bulega.

Meski begitu, Toprak tetap menilai akhir pekan di Aragon cukup positif karena hanya kehilangan tiga poin dari total klasemen.

“Kalau saya selalu finis kedua, poin yang hilang bisa lebih banyak. Jadi menurut saya ini hasil bagus.

Aragon memang trek Ducati, bukan BMW. Tapi saya bisa fight kuat di sini,” tambahnya.

BACA JUGA: Marc Marquez Amankan Gelar Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi

Fokus Menuju Estoril

Meski gagal menyapu bersih, Toprak tetap percaya diri menatap seri berikutnya di Estoril.

Ia yakin bisa kembali menantang dominasi Ducati, meski sadar trek itu juga salah satu favorit Bulega.

“Di Estoril Ducati pasti kuat, tapi saya juga selalu tampil bagus di sana. Target saya jelas: menang lagi,” tegasnya.

Bulega Bangkit dengan Dua Kemenangan

Sementara itu, Nicolo Bulega menikmati akhir pekan yang manis. Setelah dikalahkan Toprak di Race 1, pembalap Italia itu membalas dengan meraih dua kemenangan beruntun di hari Minggu.

“Dua kemenangan ini terasa fantastis. Saya butuh hasil seperti ini. Toprak sangat kuat dan agresif sepanjang akhir pekan, jadi saya harus konsisten merespons setiap overtakenya. Duel kami luar biasa, saya sangat menikmatinya,” kata Bulega.

Kemenangan ganda ini tak hanya menjaga asa Bulega dalam perburuan gelar, tapi juga menghentikan rekor 13 kemenangan beruntun Toprak.

Kini jaraknya di klasemen memang masih 36 poin, namun dengan enam balapan tersisa, peluang masih terbuka.

Perbaikan Ducati Jadi Kunci

Bulega mengungkapkan performa impresifnya di hari Minggu tak lepas dari perubahan setelan motor yang dilakukan semalam.

“Sabtu saya kurang puas dengan motor, meski tahu punya kecepatan. Setelah evaluasi, tim meningkatkan performa terutama saat keluar tikungan.

Toprak masih lebih cepat di beberapa sektor, tapi tidak secepat hari sebelumnya. Itu membuat perbedaan besar,” jelasnya.

BACA JUGA: Pecco Bagnaia Akhiri Paceklik Sprint, Marc Marquez Dekati Gelar di MotoGP Jepang 2025

Persaingan Menuju Dua Seri Penutup

Kejuaraan kini memasuki fase krusial dengan dua seri tersisa: Estoril dan Jerez. Bulega punya kenangan manis di dua trek tersebut.

Tahun lalu, ia mengalahkan Toprak di Superpole Race Estoril dan memenangi dua balapan di Jerez.

“Strateginya sederhana: hadapi setiap race satu per satu, targetkan kemenangan, lalu lihat hasil akhirnya.

Estoril dan Jerez adalah trek yang saya sukai, terutama Jerez yang jadi salah satu favorit saya. Saya akan berusaha berada di depan di sana,” tegas Bulega.

Rivalitas Kian Panas

Dengan hanya 36 poin yang memisahkan keduanya, duel Toprak vs Bulega semakin panas. BMW dan Ducati sama-sama tahu, setiap kesalahan kecil bisa mengubah arah perebutan gelar.

Toprak masih unggul berkat konsistensi, tetapi Bulega mulai menemukan ritme dan percaya diri jelang penentuan musim.

Akhir pekan di Aragon menunjukkan bahwa WorldSBK 2025 masih jauh dari kata selesai.

Estoril akan jadi ajang pembuktian berikutnya: apakah Toprak mampu kembali memperlebar jarak, atau Bulega sukses menyalakan api perburuan gelar hingga race terakhir di Jerez.