Formula 1 Terapkan Strategi Bahan Bakar Alternatif Untuk Musim Eropa 2025

Formula 1 Terapkan Strategi Bahan Bakar Alternatif Untuk Musim Eropa 2025
DHL Biofuel Trucks 169 - Dokumentasi Laman: Formula1

Formula 1 terapkan strategi bahan bakar alternatif untuk musim Eropa 2025. Hal ini menjadi sorotan utama saat rangkaian balapan Eropa musim 2025 dimulai. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Formula 1 untuk mencapai target Net Zero Carbon pada tahun 2030 dengan menerapkan inovasi ramah lingkungan secara menyeluruh.

Sistem Energi Terbarukan Mulai Diterapkan di Emilia-Romagna GP

Grand Prix Emilia-Romagna 2025 akan menjadi tonggak penting sebagai seri pertama dari sembilan balapan Eropa yang mengimplementasikan sistem energi rendah karbon di seluruh area paddock. Sistem ini merupakan sumber energi terbarukan seperti Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), panel surya, dan Battery Energy Storage Systems (BESS).

BACA JUGA: Oscar Piastri Puji McLaren Usai Raih Kemenangan di F1 Miami

Dengan menggunakan sistem suplai energi terpusat yang disediakan oleh Aggreko, Formula 1 bersama sepuluh tim F1 dan FIA tak lagi memerlukan generator masing-masing. Hal ini tak hanya memangkas emisi karbon hingga 90%, tetapi juga mengurangi emisi transportasi dari pengangkutan peralatan energi ke lokasi balapan.

Truk Biofuel DHL Kurangi Emisi Logistik

Sebanyak 37 truk biofuel milik DHL kembali mengangkut logistik Formula 1 di Eropa. Pada musim 2023, penggunaan truk ini berhasil memangkas emisi logistik hingga 83% dari pada bahan bakar konvensional. Tahun ini, DHL melanjutkan kontribusinya terhadap keberlanjutan dengan armada biofuel yang sama.

Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi logistik berkelanjutan Formula 1, mendukung komitmen jangka panjang dalam pengurangan jejak karbon selama musim balapan berlangsung.

Strategi Bahan Bakar Alternatif Dukung Musim Formula 1 di Eropa Secara Menyeluruh

Tak hanya di F1, kejuaraan Formula 2 dan Formula 3 juga menunjukkan komitmen terhadap bahan bakar berkelanjutan. Musim ini, seluruh mobil F2 dan F3 telah sepenuhnya menggunakan bahan bakar berkelanjutan canggih 100% buatan Aramco. Sebelumnya, mereka menggunakan campuran 55% bahan bakar berkelanjutan pada musim lalu.

BACA JUGA: Duel Sengit Verstappen vs Norris di Grand Prix Miami 2025 Siap Buka Drama Balapan

Langkah ini menjadi fondasi bagi Formula 1 yang akan mulai menggunakan bahan bakar berkelanjutan 100% pada tahun 2026, bersamaan dengan peluncuran mesin hybrid generasi baru. Bahan bakar ini dirancang agar dapat digunakan oleh kendaraan konvensional tanpa modifikasi, menawarkan solusi ramah lingkungan berskala global.

Investasi dalam Sustainable Aviation Fuel

Formula 1 juga menanamkan investasi besar dalam Sustainable Aviation Fuel (SAF). Bahan bakar penerbangan berkelanjutan ini terbukti mampu mengurangi emisi hingga 80% per penerbangan dari pada bahan bakar jet biasa. Pada musim 2024, kemitraan dengan Qatar Airways dan DHL dalam penggunaan SAF berhasil memangkas emisi lebih dari 8.000 ton CO2e—sekitar 19% dari total emisi penerbangan di seri balapan luar negeri.

F1 Tunjukkan Bisa Tumbuh Tanpa Mengorbankan Keberlanjutan

Ellen Jones, Kepala ESG Formula 1, menyampaikan optimismenya terhadap masa depan olahraga ini. “Sangat membanggakan melihat Formula 1 terapkan strategi bahan bakar alternatif untuk musim Eropa 2025. Dan memberikan hasil nyata dalam mengurangi emisi karbon.

Kami tetap berada di jalur untuk mencapai Net Zero pada 2030. Dan inovasi seperti ini membuktikan bahwa pertumbuhan berkelanjutan bisa terjadi tanpa mengorbankan kualitas balapan atau pengalaman penggemar,” ujarnya.

BACA JUGA: Lando Norris Gagal Maksimalkan Performa McLaren di Miami 2025 Meski Tampil Kompetitif

Dengan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, Formula 1 semakin menunjukkan bahwa transformasi menuju olahraga yang ramah lingkungan bukan hanya mungkin. Akan tetapi juga membawa dampak positif nyata.