Flavio Briatore Yakin Lewis Hamilton Akan Kembali Rebut Kemenangan Bersama Ferrari

Flavio Briatore Yakin Lewis Hamilton Akan Kembali Rebut Kemenangan Bersama Ferrari
Lewis Hamilton - Dokumentasi Instagram/@lewishamilton

Lewis Hamilton mungkin tengah menjalani periode sulit bersama Ferrari, tetapi dukungan untuk sang juara dunia tujuh kali tetap mengalir.

Kali ini, giliran penasihat tim Alpine, Flavio Briatore, yang menegaskan keyakinannya bahwa Hamilton akan kembali bertarung memperebutkan kemenangan saat regulasi mobil baru hadir pada 2026.

“Dengan mobil baru, Hamilton akan kembali bersaing untuk meraih kemenangan. Dia selalu hebat,” ujar Briatore dikutip dari Automoto.it.

Ferrari Masih Tanpa Kemenangan di Musim 2025

Ferrari saat ini menjadi satu-satunya tim di empat besar klasemen konstruktor F1 2025 yang belum mampu meraih kemenangan.

Sejak kepindahannya dari Mercedes, Hamilton bahkan belum sekali pun finis di podium bersama tim Kuda Jingkrak.

Satu-satunya keberhasilan Hamilton datang pada sprint race di Tiongkok, di mana ia keluar sebagai pemenang. Namun, dalam balapan reguler, performanya jauh dari ekspektasi.

Mobil Ferrari SF-25 yang ia kendarai dinilai tidak memiliki keunggulan menonjol, berbeda dengan mobil tahun-tahun sebelumnya.

Rekan setimnya, Charles Leclerc, tampil lebih konsisten baik di sesi kualifikasi maupun balapan, sehingga membuat perbedaan performa Hamilton semakin terlihat jelas.

BACA JUGA: Jadwal F1 GP Azerbaijan 2025 Lengkap: Live Streaming dan Update Klasemen

Briatore: Vasseur Akan Membalikkan Keadaan

Meski situasi Ferrari dan Hamilton tampak sulit, Briatore menegaskan bahwa Frederic Vasseur sebagai bos tim akan mampu menemukan solusi.

Ia mengingatkan bahwa bahkan era kejayaan Michael Schumacher di Ferrari membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun.

“Luca di Montezemolo adalah manajer hebat, tetapi ia pun harus menunggu lima tahun untuk meraih kemenangan.

Tidak ada yang instan di Formula 1. Saya yakin cepat atau lambat Vasseur akan menyelesaikan masalah ini,” kata Briatore.

Briatore menambahkan bahwa kompetisi F1 modern sangat ketat, dengan tujuh mobil bisa bersaing dalam selisih waktu dua persepuluh detik.

Menurutnya, saat ini hanya McLaren yang benar-benar kompetitif, tetapi perubahan regulasi musim depan bisa menjadi peluang Ferrari untuk bangkit.

Hamilton dan Puasa Podium yang Panjang

Puasa podium Hamilton berlangsung sejak Grand Prix Las Vegas 2024. Sejak itu, ia hanya mampu finis keempat sebanyak dua kali.

Kesempatan terbaiknya datang di Grand Prix Inggris, tetapi ia gagal menyalip Nico Hülkenberg pada lap-lap terakhir.

Kini, Hamilton telah melalui 16 balapan bersama Ferrari tanpa finis di tiga besar.

Kondisi ini berpotensi menjadikannya pembalap Ferrari pertama sejak Kimi Raikkonen yang menutup satu musim penuh tanpa podium.

BACA JUGA: Marc Marquez Bungkam Marco Bezzecchi dan Pendukungnya di Misano

Hamilton Tegaskan Tak Akan Pensiun

Di tengah sorotan, Hamilton sempat mengeluarkan komentar emosional usai Grand Prix Hungaria, menyebut dirinya “sangat tidak berguna” dan bahkan menyarankan Ferrari menggantinya. Namun, ia kembali menegaskan bahwa pensiun bukan opsi dalam waktu dekat.

“Saya tidak berniat berhenti dalam waktu dekat,” ujar Hamilton kepada L’Equipe.

Hamilton bahkan melontarkan gurauan soal masa depannya dengan mengaitkan nama Fernando Alonso yang lebih tua namun tetap kompetitif.

“Saya senang Fernando masih balapan. Itu berarti dia lebih tua dari saya. Saya akan terus balapan sampai dia 50 tahun!” ucapnya.

Kritik dan Dukungan untuk Hamilton

Meskipun banyak pengamat, termasuk Bernie Ecclestone, menyarankan Hamilton untuk mundur, Minardi dan Briatore menilai sang juara dunia tujuh kali masih memiliki daya juang.

Bagi Hamilton, cintanya terhadap Formula 1 menjadi alasan utama ia tetap bertahan.

Ia menyebut olahraga ini sebagai “cinta dalam hidupnya” dan mengaku rela mengorbankan banyak hal demi terus bersaing di level tertinggi.

“Saya tidak suka melakukan sesuatu setengah hati. Jika saya masih ada di lintasan, itu karena saya yakin bisa membuat perbedaan,” tegas Hamilton.

BACA JUGA: Marc Tak Terbendung! Klasemen MotoGP 2025 Usai Seri San Marino: Kunci Gelar Dunia di Motegi

Fokus ke Masa Depan

Dengan jeda musim panas sebelum F1 berlanjut ke Grand Prix Belanda, Hamilton punya waktu untuk refleksi sekaligus mencari momentum kebangkitan.

Dukungan dari sosok berpengaruh seperti Briatore menunjukkan bahwa meski terpuruk, Hamilton masih dipandang sebagai salah satu ikon F1 yang mampu bangkit kembali.

Ferrari kini dituntut untuk membuktikan kapasitasnya dalam mendukung Hamilton agar mampu kembali bersaing, sekaligus menghindari catatan kelam musim tanpa podium.