Iga Swiatek membuka langkahnya di Korea Open 2025 dengan kemenangan manis. Unggulan utama asal Polandia itu sukses mengatasi perlawanan Sorana Cirstea 6-3, 6-2, Kamis (18/9).
Dan kemenangan ini, sekaligus menjaga rekor sempurnanya atas petenis Rumania tersebut menjadi enam kemenangan dari enam pertemuan.
Namun, kemenangan ini terasa lebih istimewa bagi Swiatek. Ia mengungkapkan bahwa Seoul punya makna emosional tersendiri karena ayahnya, Tomasz Swiatek, pernah tampil di Olimpiade Seoul 1988 sebagai atlet dayung.
Kenangan Keluarga Jadi Motivasi Swiatek
Dalam wawancara usai pertandingan, Swiatek mengungkapkan bahwa kisah sang ayah selalu melekat dalam ingatannya sejak kecil.
“Olimpiade 1988 adalah momen terbesar dalam karier ayah saya. Sejak kecil, saya dan kakak saya sering mendengar ceritanya tentang betapa berkesannya pengalaman itu,” kata Swiatek.
BACA JUGA: Victoria Mboko Lanjutkan Kisah Dongeng di Montreal, Tantang Rybakina di Semifinal
“Bisa berada di sini membuat saya senang, karena kota ini masih menjaga tradisi Olimpiade dengan begitu kuat.
Saya merasa terhormat bermain di venue bersejarah ini. Semoga tahun depan ayah saya bisa ikut datang,” tambahnya.
Bangkit Usai Gugur di US Open
Kemenangan atas Cirstea menjadi laga pertama Swiatek sejak tersingkir di perempat final US Open melawan Amanda Anisimova.
Petenis nomor satu dunia itu tampil agresif sejak awal, langsung mematahkan servis lawannya pada game pertama dan melesat dengan keunggulan 5-1.
Meski Cirstea sempat bangkit dengan menyelamatkan lima set point dan merebut satu break, Swiatek menutup set pertama lewat winner forehand keras.
Pada set kedua, meski sempat goyah dengan total 21 unforced error, Swiatek tetap mampu menyelamatkan tiga break point dan mengakhiri laga saat pukulan Cirstea melebar.
Hasil ini mengantarkan Swiatek ke perempat final ke-13 dari 15 turnamen yang ia jalani tahun ini. Di babak selanjutnya, ia akan menantang pemenang duel antara Emma Raducanu dan Barbora Krejcikova.
Ella Seidel Cetak Kejutan Besar
Selain kemenangan Swiatek, sorotan lain di Seoul datang dari qualifier asal Jerman, Ella Seidel.
Petenis berusia 20 tahun itu menumbangkan juara bertahan Beatriz Haddad Maia lewat pertarungan dramatis selama 3 jam 28 menit.
BACA JUGA: Naomi Osaka Melaju ke Perempat Final Omnium Banque Nationale 2025 Usai Gulung Sevastova
Seidel menang 6-7(4), 7-6(3), 7-5 dalam laga yang tercatat sebagai pertandingan terpanjang ketiga di WTA Tour musim ini.
Hebatnya, ia bangkit dari ketertinggalan 2-5 di set penentuan, bahkan menyelamatkan satu match point sebelum membalikkan keadaan dengan serangkaian winner forehand dan drop shot cerdik.
Ini menjadi kemenangan ketiga Seidel atas pemain Top 30, semuanya diraih sejak Juni lalu. Sebelumnya, ia mengalahkan Anna Kalinskaya di kualifikasi Berlin dan Emma Navarro di Cincinnati.
“Bagi saya, ini kemenangan besar. Saya hanya berusaha tetap fokus dan percaya bahwa saya bisa membalikkan keadaan,” kata Seidel setelah laga.
Perjalanan Mengesankan Seidel
Perjuangan Seidel di Korea Open 2025 penuh drama. Sebelum melangkah ke undian utama, ia harus menyelamatkan lima match point di babak kualifikasi melawan Mai Hontama.
Kini, hasil gemilang ini mengantarkannya ke perempat final WTA keempat dalam karier, sekaligus yang pertama di level WTA 500.
Sayangnya, bagi Haddad Maia, kekalahan ini diperparah dengan cedera lutut kanan yang memaksanya mundur dari nomor ganda.
Di babak selanjutnya, Seidel akan menghadapi unggulan kedua sekaligus mantan juara turnamen, Ekaterina Alexandrova, yang sebelumnya mengalahkan semifinalis Roland Garros, Lois Boisson, dengan skor 4-6, 6-2, 6-2.
BACA JUGA: Juara Wimbledon 2025 Tersungkur: Clara Tauson Gagalkan Laju Iga Swiatek di Montreal
Korea Open 2025: Arena Penuh Kisah Inspiratif
Dengan Swiatek yang terinspirasi oleh kenangan keluarga dan Seidel yang menulis kisah underdog penuh kejutan, Korea Open 2025 sejauh ini menyajikan drama dan emosi yang memikat.
Turnamen ini tidak hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang keberanian, sejarah, dan mimpi yang terus hidup di lapangan tenis Seoul.
