Tenis  

Kantongi Rp245 Miliar! Aryna Sabalenka Kalah Tapi Kaya, Di Musim 2025 Yang Luar Biasa!

Kantongi Rp245 Miliar! Aryna Sabalenka Kalah Tapi Kaya Di Musim 2025 Yang Luar Biasa!
Aryna Sabalenka - Dokumentasi Instagram/@wta

Di kursi istirahatnya, Aryna Sabalenka hanya terpaku menatap kosong ke depan. Pemandangan kru lapangan yang sibuk menyiapkan panggung trofi tak benar-benar terlihat olehnya.

Wajahnya datar, matanya kosong, tanda jelas dari keterkejutan. Kekalahan 3-6, 6-7(0) dari Elena Rybakina di final WTA Finals Riyadh 2025 seperti menghentikan waktu sejenak bagi sang petenis nomor satu dunia.

Sabalenka, yang biasanya tampil dominan dalam laga-laga besar, kali ini tak mampu menembus tembok servis Rybakina.

Lawannya mencetak 13 ace dan menyelamatkan lima break point dalam pertandingan final yang berlangsung hanya satu jam lebih.

Namun seperti seorang juara sejati, Sabalenka segera bangkit dari keterpurukan emosionalnya.

“Ya, setelah beberapa waktu, saya merasa baik-baik saja. Rybakina bermain luar biasa. Saya sudah memberikan yang terbaik hari ini, tapi tidak berhasil.

Saya tetap bangga dengan diri saya dan pencapaian tim sepanjang musim ini,” ujarnya kepada media.

BACA JUGA: Sabalenka Tersungkur! Elena Rybakina Sabet Gelar WTA Finals 2025 dan Rp87 Miliar Hadiah!

Musim Penuh Prestasi: 63 Kemenangan dan Rekor Uang Hadiah

Kendati gagal menutup musim dengan trofi, statistik Sabalenka tetap mencengangkan.

Ia mencatat 63 kemenangan, 10.870 poin ranking, dan total pendapatan tertinggi dalam sejarah tenis Wanita, sebesar $15.008.519 atau sekitar Rp245 miliar.

Dominasi Sabalenka di sepanjang 2025 tak terbantahkan. Ia menuntaskan tahun ini sebagai petenis No.1 dunia dari awal hingga akhir musim, unggul hampir 2.500 poin dari pesaing terdekatnya, Iga Swiatek.

Pencapaiannya tak hanya datang dari jumlah kemenangan, tetapi juga dari konsistensinya di turnamen-turnamen besar.

Ia mencapai final di Australian Open dan Roland Garros, serta menjuarai dua gelar Grand Slam lainnya, Australian Open 2023 dan US Open 2024.

Dari Emosi ke Ketenangan: Evolusi Seorang Juara

Sabalenka pernah mengakui bahwa emosinya kerap menjadi batu sandungan di momen-momen penting, seperti final Australia Open melawan Madison Keys atau kekalahan dari Coco Gauff di Roland Garros. Namun kali ini, ia justru menghadapi sisi berlawanan, terlalu menahan diri.

“Saya mungkin sedikit emosional, tapi bukan karena panik. Saya hanya terlalu banyak berpikir. Mungkin terlalu berhati-hati,” ujarnya reflektif.

Perjalanan Sabalenka di Riyadh sejatinya menunjukkan mental baja. Ia sempat menaklukkan Jessica Pegula dalam tiga set, memaksa Coco Gauff ke tiebreak, dan mengakhiri rentetan kemenangan Amanda Anisimova dalam 14 pertandingan.

Namun di laga pamungkas, kekuatan servis Rybakina tak mampu ia taklukkan.

Ironisnya, Sabalenka, pemegang rekor 22 kemenangan tiebreak dalam satu musim, justru kalah 0-7 di tiebreak final, pertama kalinya dalam kariernya ia gagal mencetak satu poin pun di babak penentuan tersebut.

BACA JUGA: Hadiah Rp87,3 Miliar! Inilah Jadwal Final WTA Finals Riyadh 2025: Aryna Sabalenka vs Elena Rybakina Di Partai Puncak

Gagal di Final, Tapi Tetap Jadi Ukuran Kehebatan

Bagi Sabalenka, kekalahan kali ini bukan akhir, melainkan cerminan bahwa ia tetap menjadi patokan bagi para pesaingnya.

Dalam empat tahun terakhir, ia dua kali mencapai final WTA Finals, termasuk di Fort Worth 2022 ketika kalah dari Caroline Garcia.

Kali ini, Rybakina tampil “sebersih” Garcia, nyaris tanpa kesalahan.

Meski begitu, Sabalenka menegaskan dirinya tetap berada di jalur yang benar.

“Kadang lawan memang bermain lebih baik dari kamu pada hari itu. Tapi yang penting, saya selalu ada di level tertinggi.

Mungkin saya kalah di beberapa final besar, tapi musim ini luar biasa bagi saya,” ucapnya.

Liburan, Refleksi, dan Ambisi 2026

Menutup musim penuh tekanan, Sabalenka berencana menenangkan diri di Maladewa. Ia menyebut ingin “mengisi ulang baterai” sambil merenungi aspek-aspek pribadi yang bisa ditingkatkan untuk musim depan.

“Mungkin nanti saya duduk santai di pantai, minum tequila, dan menganalisis emosi saya sepanjang tahun ini.

BACA JUGA: Aryna Sabalenka Melaju ke Final WTA Finals 2025, Anisimova Belajar Dari Kekalahan

Saya tahu musim saya luar biasa, tapi saya masih bisa lebih baik lagi,” katanya sambil tertawa.

Dengan performa yang konsisten di level elite dan kepribadian yang terus matang, Sabalenka tetap menjadi tolok ukur utama tenis wanita dunia.

Meski kalah di Riyadh, semangatnya untuk terus berkembang membuatnya tetap berbahaya di musim 2026.

Dalam kekalahan pun, Aryna Sabalenka tetap meninggalkan Riyadh sebagai simbol kekuatan dan keteguhan, standar emas tenis wanita modern.