Marc Marquez Tanggapi Daftar Rival Valentino Rossi: “Kami Tidak Pernah Berebut Gelar”

Marc Marquez Tanggapi Daftar Rival Valentino Rossi “Kami Tidak Pernah Berebut Gelar”
Marc Marquez saat balapan di Motegi Jepang 2025 - Dokumentasi Laman: Michelin

Jelang MotoGP Mandalika, Marc Marquez buka suara soal dirinya tak masuk daftar rival terbesar Valentino Rossi.

Menurut Marquez, alasannya sederhana: mereka memang tak pernah benar-benar bersaing langsung untuk gelar juara dunia.

Rossi Pilih Stoner, Lorenzo, Biaggi, dan Pedrosa

Dalam peluncuran livery VR46 di Mandalika, Rossi menyebut Casey Stoner, Jorge Lorenzo, Max Biaggi, dan Dani Pedrosa sebagai rival terberat sepanjang kariernya.

Dari keempat nama itu, Lorenzo dipilihnya sebagai lawan paling kuat karena keduanya bertahun-tahun menjadi rekan setim di Yamaha.

“Itu bukan sekadar persaingan, tapi lebih mirip kisah cinta,” ujar Rossi sambil mengenang duel panjangnya dengan Lorenzo.

Namun, tidak adanya nama Marc Marquez dalam daftar itu sempat mengundang tanda tanya. Padahal, keduanya pernah saling berhadapan sejak debut Marquez di MotoGP 2013 hingga Rossi pensiun pada 2021.

BACA JUGA: Absennya Jorge Martin Jadi Peluang Positif untuk Marco Bezzecchi di MotoGP Indonesia

Marquez: Tidak Pernah Duel Langsung untuk Gelar

Ketika ditanya soal absennya dirinya dari daftar Rossi, Marquez menjawab santai. “Karena kami tidak pernah bertarung langsung untuk kejuaraan,” tegasnya.

Juara dunia delapan kali itu menegaskan bahwa meskipun dirinya merebut enam gelar saat Rossi masih aktif, mereka tak pernah benar-benar berada dalam perebutan titel yang sama.

“Ketika saya datang, lawan utama saya misalnya Lorenzo, lalu tahun berikutnya Dovizioso. Jadi, memang tidak ada momen kami head-to-head untuk gelar,” jelas Marquez.

Meski begitu, rivalitas panas keduanya tetap diingat banyak penggemar, terutama insiden pahit di musim 2015 yang membuat hubungan mereka renggang hingga kini.

Rekam Jejak Marquez vs Rossi di MotoGP

Berikut catatan posisi klasemen keduanya musim demi musim:

  • 2013: Marquez juara dunia (1), Rossi peringkat 4
  • 2014: Marquez juara dunia (1), Rossi runner-up
  • 2015: Rossi runner-up, Marquez posisi 3
  • 2016: Marquez juara dunia (1), Rossi runner-up
  • 2017: Marquez juara dunia (1), Rossi posisi 5
  • 2018: Marquez juara dunia (1), Rossi posisi 3
  • 2019: Marquez juara dunia (1), Rossi posisi 7
  • 2020: Rossi posisi 15, Marquez absen karena cedera
  • 2021: Marquez peringkat 7, Rossi peringkat 18

BACA JUGA: Fabio Quartararo Siapkan Ban Khusus Michelin untuk Sirkuit Mandalika di MotoGP Indonesia 2025

Fokus Baru: Persiapan Menuju 2026

Setelah memastikan gelar juara dunia musim ini bersama Ducati Lenovo, Marquez kini mengaku sudah mulai menatap proyek jangka panjang.

“Akhir pekan ini kami sudah mulai menguji beberapa hal untuk 2026. Coba setup baru, coba opsi berbeda, agar nanti lebih siap,” katanya.

Meski telah meraih 11 kemenangan Grand Prix tahun ini, Marquez enggan menargetkan rekor pribadi baru.

Ia punya peluang melampaui catatan 13 kemenangan dalam semusim (2014), namun menegaskan tidak ingin terbebani.

“Dulu saya ingin menang di setiap balapan, tapi sekarang saya hanya ingin menikmati.

Tekanan selama bertahun-tahun sudah cukup, jadi target utama sekarang adalah tidak membuat kesalahan bodoh,” ucapnya.

Meski begitu, Marquez tidak menutup kemungkinan bisa menyamai atau bahkan melampaui rekor itu. “Sekarang saya sudah 11 kali menang, Phillip Island dan Valencia mungkin bisa jadi peluang,” ujarnya.

Performa Bagnaia Jadi Sorotan

Selain Marquez, perhatian juga tertuju pada rekan setimnya, Francesco “Pecco” Bagnaia, yang tampil luar biasa di Motegi dengan sapu bersih Sprint Race dan balapan utama.

Bagnaia menyebut peningkatan motornya terjadi setelah tes di Misano, sementara Marquez menilai faktor kualifikasi juga sangat menentukan.

“Performa Pecco sebenarnya sama, tapi perbedaannya dia start dari depan. Sama halnya dengan Alex (Marquez).

Di Catalunya start dari tengah, di Motegi start dari pole. Dengan motor sekarang, sulit sekali menyalip lebih dari 6-7 kali dalam satu balapan,” jelas Marquez.

Saat ini, Alex Marquez yang membela tim Gresini unggul 66 poin atas Bagnaia dalam perebutan posisi kedua klasemen. Hal ini menambah panas persaingan internal Ducati menuju akhir musim.

BACA JUGA: Juara Dunia MotoGP 2025, Marc Marquez Bersua Prabowo Jelang Balapan di Mandalika

Mandalika Jadi Laga Istimewa

MotoGP Mandalika tak hanya menghadirkan cerita rivalitas lama antara Rossi dan Marquez, tapi juga menandai era baru bagi Marquez bersama Ducati.

Dengan gelar dunia sudah di tangan, rider Spanyol itu datang ke Indonesia tanpa beban, namun tetap membawa ambisi untuk menambah kemenangan.

Bagi publik Tanah Air, Mandalika sekali lagi akan jadi panggung untuk menyaksikan aksi terbaik sang juara dunia sekaligus menghidupkan kembali euforia persaingan sengit MotoGP.