Siapakah Ugur Sahin Penemu Vaksin Virus Korona Pfizer BioNTech

Ugur Sahin Penemu Vaksin Virus Korona

SUMBAR24.COMUgur Sahin penemu vaksin virus korona adalah seorang imunologis dan dokter Turki-Jerman. Ia adalah profesor onkologi di Universitas Mainz. Saat ini Ugur Sahin dan istrinya Ozlem Tureci mendirikan perusahaan bioteknologi BioNTech.

Dilansir dari berbagai sumber, pada 2019 silam Ugur Sahin adalah salah seorang pemenang dalam penganugerahan Mustafa Prize, yaitu penghargaan Science Journal kepada ilmuwan muslim dari seluruh dunia dengan total hadiah 500 ribu dolar AS.

Saat itu Ugur Sahin (55 tahun) terpilih sehubungan penelitiannya terkait imunoterapi penyakit kanker secara individual. Ia melakukan terobosan dan berhasil mencapai tahapan uji klinis vaksin berbasis mRNA yang dibangun seturut profil mutasi sel kanker pada masing-masing pasien.

Baca juga : Arab Saudi Setujui Penggunaan Vaksin Virus Corona Pfizer-Biontech

Sebenarnya Ugur Sahin dalam penelitiannya tidaklah sendiri. Ia melakukannya bersama istrinya Ozlem Tureci.

“Gagasannya, ada sel-sel dalam sistem imun tubuh kita yang pada dasarnya mampu men deteksi sel kanker dan membunuhnya,” ujarnya dalam video pengantar menjelang penganugerahan Mustafa Prize.

Kala itu, Ugur menyatakan sangat bangga mendapat penghargaan tersebut. “Ini menarik dan saya merasa bangga bahwa ada komite yang menganugerahkan penghargaan semacam ini untuk warga negara Islam,” kata dia. “Ada semiliar lebih Muslim di planet ini dan ternyata komite ini bisa melacak kerja-kerja kami di Jerman dan menghargai apa yang kami lakukan,” kata Ugur melanjutkan.

Akan tetapi, penghargaan luar biasa akan segera mereka raih. Pasalnya metode vaksinasi kanker yang Ugur dan Ozlem kerjakan ternyata bisa jadi landasan membangun vaksin Covid-19, virus yang memporak-porandakan tatanan dunia saat ini.

Dilansir dari Ihram, Sabtu (12/12/20), tepat pada Senin (9/11) lalu, BioNTech, perusahaan yang didirikan Ugur dan ozlem Tureci pada 2008 dan didanai Pfizer, mengumumkan bahwa vaksin yang mereka kembangkan terbukti efektif 90 persen mencegah Covid-19. Hal ini diumumkan seusai vaksin tersebut selesai melalui pengujian tahap tiga.

Kabar ini menjadi yang pertama kalinya terkait hasil uji coba vaksin virus korona skala besar. Apabila ini terbukti, maka uji coba tersebut akan menjadi jalan untuk keluar dari pandemi corona ini.

“Kami harus optimistis, dampak imunitas dapat bertahan setidaknya selama satu tahun,” kata Ugur Sahin yang juga menjabat sebagai CEO BioNTech dilansir Reuters.

Baca juga : Dulunya Bar Preston Kini Jadi Islamic Center

Berawal dari Kisah Pandemi di Wuhan

Kisah perusahaannya mengembangkan vaksin Covid-19 bermula pada Januari 2020. Saat itu Sahin membaca jurnal sains tentang pandemi di Wuhan dan menyadari betapa kecilnya langkah mengalihkan obat kanker berbasis mRNA menjadi vaksin virus berbasis mRNA.

BioNTech yang mempekerjakan 1.300 orang langsung mengalihkan sumber daya mereka. Laman the Guardian melaporkan, kala itu Sahin memperkirakan bahwa sekolah dan kampus di Kota Mainz, tempat mereka beroperasi, akan ditutup pada April.

Sebab itu, Sahin mengebut pengerjaan vaksin. Proyek itu lalu dinamai “Lightspeed”alias “Kecepatan Cahaya”. Pada Maret, Pemerintah Jerman kemudian menerapkan karantina wilayah. Saat itu, BioNTech sudah memiliki 20 kandidat vaksin yang kemudian diuji dengan melibatkan 500 peneliti.

Semoga hasil penelitian Ugur Sahin penemu vaksin virus korona bersama istrinya Ozlem benar-benar menjadi obat penawar dikala racun pandemi yang masih berkeliaran.

Kabar terbaru, sejumlah ulama di Inggris, merujuk pada rekomendasi medis, mengeluarkan fatwa halal Pfizer BioNTech.    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *