Ajang penutup musim paling bergengsi di tenis putri akhirnya menemukan delapan nama terbaiknya. Setelah perjalanan panjang hampir sepuluh bulan dan persaingan sengit hingga pekan terakhir di Tokyo, Daftar Petenis Putri Lolos WTA Finals Riyadh 2025 resmi diumumkan.
Delapan petenis yang akan bersaing di ibu kota Arab Saudi itu adalah Aryna Sabalenka, Iga Swiatek, Coco Gauff, Amanda Anisimova, Jessica Pegula, Elena Rybakina, Madison Keys, dan Jasmine Paolini.
Persaingan Kelas Dunia Menuju Riyadh
Turnamen WTA Finals Riyadh 2025 akan mempertemukan delapan petenis dengan performa terbaik sepanjang musim.
Mereka datang dengan kisah berbeda, ada yang tampil konsisten sepanjang tahun, ada yang menanjak di akhir musim, dan ada pula yang harus melewati masa sulit sebelum bangkit kembali.
Legenda tenis putri, Martina Navratilova, yang delapan kali menjuarai WTA Finals, memberikan pandangannya terhadap masing-masing peserta.
Menurutnya, kompetisi di Riyadh tahun ini akan menjadi salah satu yang paling seimbang dalam beberapa tahun terakhir.
Aryna Sabalenka – Favorit Utama
Peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, menjadi unggulan teratas setelah musim luar biasa dengan satu gelar Grand Slam, dua final, dan satu semifinal.
Navratilova menilai Sabalenka tampil sangat konsisten dan hampir mencetak sejarah Grand Slam musim ini.
“Dia favorit di permukaan mana pun, apalagi di lapangan keras berkecepatan sedang seperti di Riyadh. Pukulan dan pergerakannya sangat efektif di kondisi seperti itu,” kata Navratilova.
Sabalenka, yang juga juara US Open 2025, dikenal memiliki kekuatan servis dan groundstroke yang mematikan. Jika ia menjaga fokus, peluang untuk menutup musim sebagai juara dunia sangat terbuka.
Iga Swiatek – Misterius Namun Berbahaya
Juara Wimbledon 2025, Iga Swiatek, berada di posisi kedua. Meski gagal mempertahankan gelar Roland Garros, Swiatek membuktikan kematangannya dengan kemenangan mengejutkan di London.
Navratilova menyebut, “Iga tampil sedikit tidak konsisten, tapi saat dia agresif dan percaya diri, dia bisa mengalahkan siapa pun.”
Swiatek dikenal dengan kekuatan topspin-nya dan kecerdasan dalam mengatur tempo permainan. Di Riyadh, ia akan berusaha menutup musim dengan nada tinggi setelah tahun yang naik-turun.
Coco Gauff – Si Muda yang Konsisten di Hard Court
Di posisi ketiga ada Coco Gauff, remaja sensasional asal Amerika Serikat yang dikenal tangguh di lapangan keras.
Gauff telah memenangi sembilan final hard court berturut-turut, termasuk gelar di Wuhan 2025.
“Backhand-nya seperti Djokovic, bahkan mungkin lebih keras. Jika servisnya stabil, dia bisa sangat berbahaya,” ujar Navratilova.
Dengan kemenangan di Riyadh tahun lalu, Gauff berpeluang mempertahankan gelar dan menegaskan dominasinya di permukaan ini.
BACA JUGA: Alexander Zverev Pastikan Tiket ke ATP Finals 2025 Setelah Melaju ke Semifinal Vienna Open
Amanda Anisimova – Kebangkitan yang Menyentuh
Amanda Anisimova menempati posisi keempat setelah perjalanan emosional sepanjang musim.
Setelah kehilangan ayah sekaligus pelatihnya beberapa tahun lalu, Anisimova akhirnya kembali menemukan ritme terbaiknya.
Navratilova menyebut, “Dia memukul bola dengan sangat bersih, mirip Lindsay Davenport. Luar biasa melihatnya bangkit lagi.”
Anisimova mencapai final US Open dan semifinal Wimbledon, membuktikan kualitas serta daya juangnya. Riyadh akan menjadi ujian mental sekaligus momentum kebangkitannya di panggung besar.
Jessica Pegula – Konsistensi dan Evolusi Permainan
Petenis Amerika lainnya, Jessica Pegula, juga tampil stabil sepanjang musim. Di peringkat kelima, Pegula menunjukkan peningkatan dengan gaya bermain yang lebih agresif dan variasi pukulan lebih beragam.
“Dia belajar untuk mengambil inisiatif lebih dulu, sering maju ke net dan memanfaatkan drop shot,” jelas Navratilova.
Pegula menjadi contoh petenis yang berkembang di usia matang, membuktikan bahwa kerja keras dan adaptasi bisa mengantarkan pada level tertinggi.
Elena Rybakina – Kekuatan Servis yang Menakutkan
Juara Wimbledon 2022, Elena Rybakina, kembali menunjukkan performa konsisten tahun ini. Ia punya gaya permainan elegan dengan kekuatan alami dan servis mematikan.
“Dia punya semua senjata untuk menang di permukaan apa pun. Jika lebih banyak variasi seperti slice atau drop shot, dia bisa makin berbahaya,” kata Navratilova.
Rybakina menjadi ancaman serius di Riyadh berkat performa stabilnya di Asia dan pengalaman di turnamen besar.
Madison Keys – Pengalaman dan Fokus Baru
Di posisi ketujuh ada Madison Keys, yang memulai musim dengan luar biasa setelah menjuarai Australian Open.
Navratilova menilai perubahan terbesar Keys bukan pada teknik, melainkan mentalitas.
“Dia lebih konsisten dan tenang. Keputusan untuk istirahat dua bulan sebelum WTA Finals adalah langkah cerdas,” ujar Navratilova.
Keys diharapkan tampil segar dan berbahaya di Riyadh, terutama karena permukaan lapangan mendukung gaya agresifnya.
BACA JUGA: Elena Rybakina Pastikan Tiket ke WTA Finals 2025 Usai Lolos ke Semifinal Toray Pan Pacific Open
Jasmine Paolini – Kejutan dari Italia
Menutup daftar adalah Jasmine Paolini, juara Rome Open 2025 yang menjadi salah satu kisah paling inspiratif musim ini.
Petenis Italia ini tampil luar biasa di dua sektor, lolos ke WTA Finals dalam kategori tunggal dan ganda.
“Dia seperti versi mini Ashleigh Barty – cepat, cerdas, dan punya variasi pukulan luar biasa,” puji Navratilova.
Paolini dikenal tangguh secara fisik dan mental. Meski jadwalnya padat di Riyadh karena tampil di dua nomor, semangat bertandingnya membuat banyak pihak menantikan kejutan darinya.
Elite Eight Siap Rebut Takhta
WTA Finals Riyadh 2025 yang berisi kombinasi juara Grand Slam, pemain muda berbakat, dan kisah comeback emosional, turnamen ini menjanjikan duel penuh drama.
Persaingan Sabalenka, Swiatek, dan Gauff di puncak ranking menjadi sorotan utama, tetapi kejutan bisa datang dari nama-nama seperti Anisimova atau Paolini.
Lapangan keras berkecepatan sedang di Riyadh akan menjadi arena penentu siapa yang paling siap menutup musim dengan gelar bergengsi dan mahkota akhir tahun.






