Balapan MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika berlangsung dramatis dengan cerita besar datang dari seorang debutan.
Rider muda Spanyol, Fermin Aldeguer, tampil luar biasa dan meraih kemenangan perdana di kelas utama, sementara juara bertahan Marc Marquez harus menepi akibat kecelakaan keras di lap pertama.
Aldeguer Patahkan Dominasi, Raih Podium Tertinggi
Pebalap berusia 20 tahun yang memperkuat BK8 Gresini Ducati itu langsung menggebrak sejak start.
Mengambil alih posisi terdepan di awal, Aldeguer tak terkejar hingga menyentuh garis finis dengan keunggulan hampir tujuh detik dari rival terdekatnya.
Ini menjadi kemenangan pertama Aldeguer di kelas premier sekaligus menjadikannya rookie pertama sejak Jorge Martin pada 2021 yang sukses meraih kemenangan di MotoGP.
BACA JUGA: Update Klasemen Terbaru MotoGP 2025 Usai Sprint Race Mandalika: Luca Marini Dipenalti
Hasil ini juga memberi secercah harapan bagi Ducati, yang justru mengalami akhir pekan kelam di Mandalika dengan banyak pebalap andalan gagal finis.
“Rasanya luar biasa bisa menang di Mandalika. Ini mimpi yang jadi nyata di musim rookie saya,” ungkap Aldeguer setelah balapan.
Drama Lap Pertama: Bezzecchi Tabrak Marquez
Momen paling menghebohkan terjadi di Tikungan 7 lap pertama, ketika Marco Bezzecchi, sang pole sitter sekaligus pemenang Sprint Race, melakukan manuver agresif untuk merebut posisi.
Sayangnya, usahanya justru berakhir dengan insiden tabrakan dengan motor Marc Marquez.
Marquez terlempar keras ke aspal dan terlihat memegangi bahu kanannya. Juara dunia delapan kali itu langsung dilarikan ke pusat medis dan diduga mengalami patah tulang selangka.
Bezzecchi pun terpaksa menghentikan balapan lebih awal, sementara insiden tersebut kini tengah dalam penyelidikan steward.
Nasib nahas juga dialami Pecco Bagnaia yang terjatuh di tikungan terakhir lap kedelapan, melengkapi hari buruk Ducati Lenovo di Mandalika.
BACA JUGA: George Russell Rebut Pole di Formula 1 GP Singapura 2025, Inilah Starting Grid Race di Marina Bay
Pertarungan Ketat di Belakang Aldeguer
Meski Aldeguer melesat jauh di depan, perebutan podium berlangsung sengit.
Pedro Acosta dari Red Bull KTM tampil brilian dengan strategi bertahan untuk mengamankan posisi kedua, unggul tipis dari Alex Marquez, rekan setim Aldeguer.
Di belakang mereka, Brad Binder yang start dari posisi ke-15 melakukan comeback gemilang untuk finis keempat.
Luca Marini membawa Honda ke posisi kelima, disusul Raul Fernandez (Aprilia), Fabio Quartararo (Yamaha), serta duet Pertamina VR46, Franco Morbidelli dan Fabio Di Giannantonio. Alex Rins menutup 10 besar dengan Yamaha.
Hasil Lengkap MotoGP Indonesia 2025 – Mandalika
- Fermin Aldeguer (Gresini Ducati) – 41m 7.651s
- Pedro Acosta (Red Bull KTM) – +6.987s
- Alex Marquez (Gresini Ducati) – +7.896s
- Brad Binder (Red Bull KTM) – +8.901s
- Luca Marini (Honda HRC Castrol) – +9.129s
- Raul Fernandez (Trackhouse Aprilia) – +9.709s
- Fabio Quartararo (Monster Yamaha) – +9.894s
- Franco Morbidelli (Pertamina VR46 Ducati) – +10.087s
- Fabio Di Giannantonio (Pertamina VR46 Ducati) – +10.350s
- Alex Rins (Monster Yamaha) – +13.223s
- Miguel Oliveira (Pramac Yamaha) – +19.769s
- Johann Zarco (LCR Honda) – +27.597s
- Somkiat Chantra (Idemitsu Honda LCR) – +48.035s
- Jack Miller (Pramac Yamaha) – +55.540s
DNF: Enea Bastianini, Francesco Bagnaia, Joan Mir, Marc Marquez, Marco Bezzecchi
Absennya Bintang Lain
Selain drama di lintasan, beberapa nama besar juga absen dari balapan Mandalika. Jorge Martin, pemenang tahun lalu, masih dalam masa pemulihan setelah operasi tulang selangka.
Sementara itu, rookie Jepang Ai Ogura absen karena cedera pergelangan tangan, dan Maverick Vinales memilih mundur setelah sesi kualifikasi akibat masalah bahu.
BACA JUGA: Drama Last Lap, Marco Bezzecchi Sabet Kemenangan Sprint Race MotoGP Indonesia 2025 di Mandalika
Menuju Phillip Island
Setelah panasnya aksi di Mandalika, para pebalap akan melanjutkan pertarungan ke MotoGP Australia di Phillip Island pada 17-19 Oktober 2025.
Dengan hasil ini, Aldeguer bukan hanya mencuri perhatian sebagai talenta muda, tetapi juga berpotensi mengganggu peta persaingan kejuaraan dunia.
