Mantan Juara Wimbledon Bangkit dan Singkirkan Petenis Nomor 1 Dunia
Kejutan besar terjadi di semifinal Berlin Tennis Open 2025. Petenis peringkat 1 dunia asal Belarus, Aryna Sabalenka, harus mengubur harapannya untuk mencapai final setelah ditumbangkan oleh Marketa Vondrousova dalam dua set langsung, 6-2, 6-4, Sabtu (21/6) malam waktu setempat.
Dengan hasil ini, Aryna Sabalenka gagal ke final Berlin Tennis Open 2025, sekaligus memperpanjang rekor minor Sabalenka yang belum pernah menjuarai turnamen lapangan rumput sejak naik ke peringkat tertinggi WTA. Sebaliknya, Vondrousova, juara Wimbledon 2023, menunjukkan bahwa dirinya masih berbahaya di atas rumput meski baru saja pulih dari cedera bahu serius.
“Saya tidak bermain cukup lama dan hanya ingin menikmati kesempatan ini. Melihat undian awal, saya tidak menyangka bisa sampai sejauh ini,” ungkap Vondrousova seusai pertandingan.
BACA JUGA: Daniil Medvedev Lolos ke Final Terra Wortmann Open 2025 Usai Tundukkan Zverev dalam Laga Epik
Aryna Sabalenka Gagal ke Final Berlin Tennis Open 2025: Statistik dan Catatan Menarik
Ini menjadi kekalahan pertama Sabalenka dari Vondrousova saat dirinya berstatus sebagai peringkat 1 dunia. Sebelumnya, Vondrousova selalu kalah dalam tiga pertemuan melawan pemain No. 1 WTA, termasuk melawan Ashleigh Barty (Adelaide 2020) dan dua kali dari Iga Swiatek (Cincinnati 2023 dan Roland Garros 2024). Namun kali ini, dia mematahkan tren buruk itu dengan permainan agresif dan solid dari awal.
Aryna Sabalenka yang menang comeback luar biasa atas Elena Rybakina di perempat final tampak kesulitan menghadapi variasi Ceko tersebut. Dalam pertandingan berdurasi 1 jam 21 menit itu, Vondrousova tampil tenang dan efisien. Ia selalu mematahkan servis Sabalenka tiga kali dan hanya kehilangan satu servis sepanjang pertandingan.
Dengan Aryna Sabalenka gagal ke final Berlin Tennis Open 2025, Vondrousova sukses menyamakan rekor head-to-head mereka menjadi 4-4.
Vondrousova Tembus Final Pertamanya Sejak Wimbledon
Kemenangan atas Sabalenka mengantarkan Vondrousova ke final WTA pertama sejak Wimbledon 2023, yang juga merupakan gelar paling bergengsinya sejauh ini. Cedera bahu yang ia derita memaksanya absen dari tur selama hampir tiga bulan. Dan dia bahkan memulai turnamen ini sebagai pemain peringkat 164 dunia.
BACA JUGA: Carlos Alcaraz Lolos ke Final Queen’s Club 2025 Usai Raih Kemenangan ke-250 Sepanjang Karier
Namun, lapangan rumput sekali lagi menjadi medan yang bersahabat bagi Vondrousova. Di Berlin, ia mampu mengalahkan sederet nama besar termasuk Ons Jabeur dan kini Sabalenka. Dan ia membuktikan bahwa ancamannya di lapangan hijau belum pudar.
Siap Hadapi Final Lawan Petenis Kualifikasi: Wang Xinyu
Di partai puncak, Vondrousova akan berhadapan dengan Wang Xinyu, petenis muda asal Tiongkok yang membuat gebrakan luar biasa. Wang lolos dari babak kualifikasi dan secara mengejutkan melaju hingga final. Ia mampu mengalahkan Liudmila Samsonova dengan skor meyakinkan 6-4, 6-1 di semifinal.
Final Berlin Tennis Open 2025 ini akan menjadi pertemuan pertama antara Vondrousova dan Wang Xinyu. Meski secara peringkat dan pengalaman masih kalah jauh, Wang telah membuktikan bahwa ia mampu menyingkirkan nama-nama besar seperti Coco Gauff, Daria Kasatkina, dan Jabeur sepanjang pekan ini.
Evaluasi Sabalenka Jelang Wimbledon
Kekalahan ini menjadi sinyal bahwa Sabalenka masih harus berbenah jika ingin meraih hasil maksimal di Wimbledon 2025. Meskipun berhasil mencapai semifinal dan mencatat kemenangan impresif melawan Rybakina, performanya melawan Vondrousova menunjukkan bahwa konsistensi di lapangan rumput belum sepenuhnya ia kuasai.
BACA JUGA: Sabalenka Kalahkan Rybakina di Perempat Final Berlin Tennis Open 2025 Lewat Comeback Sensasional
Sabalenka sendiri mengakui kesulitan menghadapi variasi pukulan dan tempo permainan dari Vondrousova. Ia kewalahan, terutama saat drop shot dan slice yang menjadi senjata andalan Vondrousova, petenis kidal tersebut.
“Saya tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kekalahan ini. Marketa bermain sangat baik dan pantas menang,” ujar Sabalenka usai pertandingan.