Elena Rybakina menutup musim 2025 dengan cara paling spektakuler. Petenis asal Kazakhstan itu menundukkan Aryna Sabalenka dalam partai final WTA Finals Riyadh 2025, Sabtu malam waktu setempat, dengan skor 6-3, 7-6(0).
Kemenangan ini sekaligus memperpanjang rekor kemenangannya menjadi 11 laga beruntun dan memastikan dirinya sebagai juara akhir musim yang sensasional.
Rybakina, “Underdog” yang Jadi Juara Dunia
Menariknya, Rybakina sebenarnya adalah pemain terakhir yang lolos ke WTA Finals 2025. Namun, justru ia menjadi yang terakhir berdiri di podium tertinggi.
Dengan kemenangan ini, Rybakina membawa pulang hadiah sebesar $5,235 juta dolar AS atau sekitar Rp87 miliar, sementara Sabalenka mendapatkan $2,695 juta dolar AS (sekitar Rp44 miliar) sebagai runner-up.
Meski kalah, Sabalenka mencatatkan rekor baru dalam sejarah WTA dengan pendapatan hadiah uang terbanyak dalam satu musim, melampaui catatan Serena Williams tahun 2013.
Tiga Gelar dan Rekor Baru untuk Rybakina
Gelar di Riyadh menandai trofi ketiga Rybakina musim ini, setelah sebelumnya juara di Strasbourg dan Ningbo.
Petenis berusia 26 tahun ini menutup tahun dengan rekor 58 kemenangan dan 19 kekalahan, menjadikannya musim terbaik sepanjang karier.
Menariknya, Rybakina juga mencatat sejarah sebagai juara baru ke-10 secara beruntun di WTA Finals, dan menjadi pemain Asia pertama yang memenangkan turnamen penutup musim ini.
Sebagai unggulan keenam, ia juga menjadi pemain keempat dalam tujuh tahun terakhir yang mampu meraih gelar WTA Finals dari posisi tersebut, mengikuti jejak Caroline Wozniacki, Elina Svitolina, dan Garbiñe Muguruza.
Kemenangan Bersejarah atas Nomor Satu Dunia
Kemenangan atas Sabalenka juga mempersempit catatan pertemuan keduanya menjadi 8–6, sekaligus memperbaiki rekor Rybakina melawan petenis peringkat 1 dunia menjadi 8 kemenangan dan 6 kekalahan.
Ini juga merupakan kemenangan pertama Rybakina atas Sabalenka sejak pertemuan mereka di perempat final Cincinnati musim panas lalu.
Dengan hasil ini, Rybakina menjadi pemain pertama asal Asia yang memenangkan WTA Finals dan pemain keempat sejak 2003 yang menaklukkan peringkat 1 dunia di final, bergabung dengan deretan legenda seperti Justine Henin, Kim Clijsters, dan Dominika Cibulkova.
Set Pertama: Servis Tajam dan Tekanan Hebat
Laga dimulai dengan tempo tinggi, kedua petenis saling beradu pukulan keras dari baseline. Namun Rybakina mulai menemukan ritme permainannya di pertengahan set pertama.
Ia berhasil mematahkan servis Sabalenka tanpa kehilangan poin untuk unggul 4–2, setelah Sabalenka gagal menuntaskan sebuah smash.
Saat servis untuk set di posisi 5–3, Rybakina tampil tenang dan menutup set dengan 6–3 setelah memanfaatkan dua kesalahan lawan.
Set Kedua: Sabalenka Bertahan, Tapi Gagal di Tie-Break
Sabalenka berusaha bangkit di set kedua. Ia berhasil menyelamatkan dua break point di gim ketiga dan dua lagi di gim ke-8, menahan tekanan luar biasa dari Rybakina.
Namun, semua perjuangan itu sia-sia ketika pertandingan masuk ke tie-break.
Menariknya, Sabalenka datang ke final dengan rekor tie-break 22 menang dan hanya 2 kalah musim ini, termasuk 19 kemenangan beruntun.
Namun malam itu, segalanya berubah. Rybakina tampil sempurna dan menutup tie-break tanpa memberi satu poin pun, 7-0, memastikan kemenangan dalam dua set langsung.
Sabalenka Tetap Nomor Satu Dunia
Meski gagal mempertahankan gelar juara, Aryna Sabalenka tetap menutup musim dengan kepala tegak.
Ia mencatat empat gelar WTA sepanjang 2025, termasuk US Open dan dua turnamen WTA 1000, dengan total 63 kemenangan musim ini.
Dominasi itu membuat Sabalenka tetap menyandang status petenis nomor satu dunia untuk tahun kedua berturut-turut, sebuah prestasi yang hanya pernah dicapai oleh tujuh petenis dalam sejarah WTA.
Musim Terbaik Rybakina, Langkah ke Peringkat 5 Dunia
Sementara itu, Rybakina dipastikan akan naik ke peringkat 5 dunia, posisi tertingginya sepanjang karier.
Dengan konsistensi yang meningkat tajam dan kemenangan atas nama-nama besar seperti Sabalenka, Gauff, dan Swiatek, petenis Kazakhstan ini kini masuk jajaran elit yang siap bersaing untuk gelar Grand Slam pada 2026 mendatang.
Rangkuman Final WTA Finals Riyadh 2025
- Juara: Elena Rybakina (KAZ)
- Runner-up: Aryna Sabalenka (BLR)
- Skor: 6–3, 7–6(0)
- Hadiah Juara: $5.235 juta (±Rp87 miliar)
- Hadiah Runner-up: $2.695 juta (±Rp44 miliar)
- Lokasi: Riyadh, Arab Saudi
- Durasi pertandingan: 1 jam 42 menit
BACA JUGA: Elena Rybakina Lolos ke Final WTA Finals 2025 Usai Kalahkan Jessica Pegula Lewat Duel Sengit
Penanda Era Baru WTA
Kemenangan Elena Rybakina bukan hanya soal gelar, tapi juga simbol kebangkitan wajah baru di dunia tenis putri.
Di tengah dominasi Sabalenka dan Swiatek, petenis Kazakhstan ini membuktikan bahwa ketenangan, kekuatan, dan keuletan bisa menembus batas.
Musim 2025 pun ditutup dengan cerita luar biasa, seorang petenis yang nyaris gagal lolos ke turnamen akhir musim, kini berdiri di puncak dunia tenis wanita.






