Oscar Piastri mencuri perhatian di sesi latihan bebas kedua (FP2) GP Bahrain 2025, mengungguli rekan setimnya Lando Norris dan menunjukkan dominasi McLaren. Sementara itu, Max Verstappen dan Yuki Tsunoda justru menghadapi tantangan besar menjelang kualifikasi.
Sirkuit Sakhir kembali menjadi ajang persaingan ketat antar pembalap Formula 1. Setelah Lando Norris mencatatkan waktu tercepat di sesi latihan bebas pertama (FP1), giliran Oscar Piastri yang unjuk gigi di FP2 dengan catatan waktu 1 menit 30,505 detik. Pembalap muda asal Australia ini unggul 0,154 detik atas Norris, sekaligus menegaskan performa impresif McLaren di akhir pekan ini.
Jarak Waktu Signifikan: McLaren Tinggalkan Pesaing
Tak hanya mengungguli Norris, Piastri juga menciptakan jarak waktu signifikan dengan para rival. George Russell dari Mercedes menempati posisi ketiga, namun tertinggal setengah detik dari Piastri. Sementara itu, Max Verstappen, sang juara dunia bertahan, hanya berada di posisi ketujuh – terpaut delapan per sepuluh detik.
Verstappen: “Sulit, Tidak Menyenangkan, Banyak Pekerjaan Rumah”
Verstappen yang absen di FP1 karena mobilnya digunakan oleh rookie Ayumu Iwasa, mengaku frustrasi dengan kondisi lintasan dan performa mobilnya.
Baca Juga: Nicolo Bulega Kuasai Hari Pertama WSBK Assen 2025, Toprak di Posisi Tiga
“Cukup sulit. Butuh satu atau dua lap untuk masuk ke ritme, tapi tetap saja jaraknya besar. Saya tidak puas,” ungkap Verstappen setelah keluar dari mobil. “Saya banyak kesulitan dengan grip, meskipun keseimbangan mobil tak terlalu buruk. Tapi secara keseluruhan, rasanya tidak menyenangkan.”
Pembalap Red Bull itu juga menambahkan bahwa simulasi long run tidak memberikan hasil memuaskan.
“Kami terlalu lambat di hampir setiap lap. Jujur saja, tidak menyenangkan. Bahkan rasanya seperti sesi latihan drift di akhir,” katanya sambil tertawa pahit.
Verstappen juga menjelaskan bahwa fokus utama di FP2 adalah pengujian ban lunak (soft tyre) setelah mobilnya digunakan oleh Iwasa di FP1.
“Kami memang merencanakan untuk menguji daya tahan ban lunak sejak awal. Jadi bukan kejutan, tapi tetap saja gap ke McLaren sangat besar. Kami mengambil pendekatan berbeda hari ini.”
Tsunoda: Masalah Komunikasi dan Adaptasi Setelan Mobil
Sementara itu, rekan setim Verstappen yang baru, Yuki Tsunoda, mengalami sesi FP2 yang lebih buruk. Ia berada di posisi ke-18 dan mengaku belum merasa nyaman dengan setelan mobil maupun komunikasi tim.
“Sesi ini cukup berantakan. Kami mencoba setelan berbeda antar mobil untuk mengevaluasi performa. Tapi secara keseluruhan, banyak miskomunikasi di radio,” ujar Tsunoda.
Ini merupakan akhir pekan keduanya sebagai pembalap Red Bull utama setelah dipromosikan dari tim junior. Tsunoda menyadari bahwa proses adaptasinya masih jauh dari sempurna.
“Saya tidak bisa menyatukan semuanya hari ini. Ini baru sesi kelima saya sejak naik ke tim utama. Belum sesi terbaik saya, tapi saya masih dalam proses belajar.”
Harapan Tsunoda untuk Kualifikasi dan Balapan
Menjelang sesi kualifikasi hari Sabtu dan balapan Minggu, Tsunoda berharap adanya perbaikan signifikan.
“Saya harap bisa lebih baik dari hari ini. Kami pasti akan ubah banyak hal. Rasanya memang masih kesulitan sekarang, tapi saya yakin akan ada peningkatan dari sisi operasional. Saya tetap optimistis, walau menembus Q3 akan sangat sulit.”
Ketika ditanya tentang potensi RB21 setelah menganalisis data kedua mobil, Tsunoda memberikan jawaban hati-hati.
Baca Juga: Jadwal Final Four Proliga 2025, 3 Kota Bakal Jadi Tuan Rumah
“Sulit mengatakan potensinya sekarang karena kami memakai setelan berbeda. Tapi saya tahu potensinya ada, hanya saja masih susah untuk mengeluarkannya secara maksimal.”
“Pemanasan ban, transisi antar mode, semua masih berantakan hari ini. Saya harus menghindari situasi seperti ini ke depan. Mungkin malam ini saya dan Woody (insinyur balap saya) perlu keluar bareng dulu untuk bangun chemistry,” ucapnya sambil bercanda.
Prediksi Balapan: McLaren di Depan, Red Bull Butuh Strategi Jitu
Dengan performa dominan McLaren sepanjang dua sesi latihan bebas, banyak pengamat mulai memperkirakan skenario kejutan di Bahrain. Oscar Piastri dan Lando Norris menunjukkan kecepatan konsisten baik di run pendek maupun simulasi balapan. Bila tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin McLaren akan menempatkan dua mobil mereka di barisan depan saat kualifikasi.
Prediksi Starting Grid Berdasarkan FP2:
- Oscar Piastri (McLaren)
- Lando Norris (McLaren)
- George Russell (Mercedes)
- Charles Leclerc (Ferrari)
- Max Verstappen (Red Bull)
Namun, sejarah membuktikan bahwa Verstappen dan Red Bull tak bisa diremehkan begitu saja. Musim lalu, Verstappen memulai dari posisi keempat di Bahrain dan tetap berhasil memenangkan balapan lewat strategi undercut yang cerdas dan pengelolaan ban yang efisien.
“Saya tidak akan bilang kami sudah habis. Kami punya data, kami punya waktu, dan kami tahu arah yang harus diambil,” ujar Christian Horner, Team Principal Red Bull.
Statistik Kunci GP Bahrain
Berikut beberapa data menarik yang bisa menjadi penentu akhir pekan ini:
- McLaren belum pernah menang di Bahrain sejak 2007, ketika Fernando Alonso masih membela tim.
- Red Bull memenangkan 4 dari 5 balapan terakhir di Sakhir, menunjukkan dominasi mereka di trek ini.
- Oscar Piastri belum pernah naik podium di Bahrain, namun tampil kuat di debut musim penuhnya tahun lalu dengan finis ke-5.
- Yuki Tsunoda tidak pernah lolos ke Q3 di Bahrain dalam tiga musim terakhir.
Jika Piastri berhasil mengunci pole position dan mempertahankan kecepatan di long run, ini bisa menjadi kemenangan perdana sang pembalap Australia di Formula 1, dan kemenangan pertama McLaren sejak GP Qatar 2023.
Suasana Paddock: Ketegangan, Optimisme, dan Persiapan Intensif
Dari pantauan di paddock, suasana di tim McLaren terlihat penuh semangat namun tetap fokus. Andrea Stella, Team Principal McLaren, mengingatkan tim untuk tidak cepat puas:
“FP2 hanyalah indikator awal. Kami harus tetap waspada dengan Ferrari, Mercedes, dan tentu saja Red Bull. Mereka biasanya bangkit saat momen krusial.”
Sementara itu, suasana di garasi Red Bull tampak lebih serius dari biasanya. Verstappen terlihat lama berdiskusi dengan insinyur balapnya, mempelajari data dari setiap sektor lintasan.
Di sisi lain, Ferrari tampak tenang namun menyimpan harapan besar lewat Charles Leclerc, yang mencatat waktu kompetitif meski belum maksimal.
“Kami belum menunjukkan semua yang kami punya. Setelan race trim kami cukup kuat,” ujar Leclerc singkat.
Siapa yang Akan Bersinar di Bahrain?
GP Bahrain 2025 menjanjikan pertarungan yang lebih terbuka dibandingkan musim-musim sebelumnya. McLaren tampaknya siap menjadi penantang serius, sementara Red Bull dan Ferrari berjuang menemukan ritme terbaik. Jangan lupakan Mercedes yang terus konsisten dan bisa menjadi kuda hitam dalam balapan hari Ahad.
Dengan suhu malam yang lebih sejuk dan karakter lintasan yang abrasif terhadap ban, strategi pit stop dan manajemen grip akan menjadi faktor penentu. Apakah Oscar Piastri akan mencetak sejarah? Atau akankah Verstappen kembali menunjukkan kelasnya sebagai juara dunia?
Jawabannya akan terungkap di Sirkuit Internasional Bahrain.