Franco Morbidelli Akui Balapan Tersulit di MotoGP Belanda 2025

Franco Morbidelli Akui Balapan Tersulit di MotoGP Belanda 2025
Franco Morbidelli - Dokumentasi Instagram/@frankymorbido

Franco Morbidelli akui balapan tersulit di MotoGP Belanda 2025 usai hanya finis ketujuh dalam Grand Prix Assen yang digelar akhir pekan lalu. Rider VR46 itu mengungkapkan bahwa sirkuit Assen selalu menjadi tantangan baginya, dan hasil ini pun menandai pertama kalinya ia gagal finis di enam besar dalam balapan utama musim ini.

Morbidelli sempat tampil menjanjikan di awal lomba dan berada di posisi kelima, namun kehilangan ritme di paruh kedua balapan dan bahkan terkena hukuman long lap penalty karena memotong chicane terakhir saat mempertahankan posisinya.

BACA JUGA: Charles Leclerc Frustrasi di F1 Austria 2025 Meski Raih Podium Ketiga

Persaingan Ketat dengan Rekan Setim dan Penalti yang Menyakitkan

Balapan di Assen menjadi momen berat bagi Morbidelli. Setelah tampil kompetitif di awal lomba, ia harus mengakui keunggulan dua pembalap, yaitu Maverick Vinales pada lap ke-15 dan rekan setimnya Fabio di Giannantonio pada lap ke-21.

“Saya tahu saya akan kesulitan di sini, karena saya selalu kesulitan di Assen, tapi kami tidak seburuk yang saya perkirakan dan itu hal positif,” ujar Morbidelli.

“Di paruh pertama saya masih bisa bertarung di barisan depan, lalu saya mulai kesulitan mengendalikan motor dan terpaksa mengurangi kecepatan. Hukuman long lap juga membuat saya makin tertinggal.”

Meski demikian, Morbidelli menilai posisi ketujuh masih bisa ia anggap sebagai hasil yang solid. Sebab ini adalah balapan paling berat yang ia hadapi sepanjang musim.

BACA JUGA: Spin dan Sliding Bikin Para Racer Crash di MotoGP Belanda 2025, Yamaha Kembali Gagal Tampil Kompetitif

Franco Morbidelli Akui Balapan Tersulit di MotoGP Belanda 2025 Saat Diggia Kian Dekat

Kata kunci Franco Morbidelli akui balapan tersulit di MotoGP Belanda 2025 bukan hanya tentang hasil balapan. Akan tetapi juga tentang dinamika internal tim VR46. Kini, Morbidelli yang masih berada di peringkat keempat klasemen kejuaraan dunia hanya unggul tiga poin dari Di Giannantonio yang menunggangi motor GP25.

Di Giannantonio sendiri mengaku menikmati duel di lintasan dengan Morbidelli meski itu membuatnya kehilangan kesempatan mengejar Vinales untuk posisi lima besar.

“Itu pertarungan yang seru, saya harap penonton juga menikmatinya. Tapi dari sisi balapan, mungkin kami kehilangan terlalu banyak waktu,” kata Diggia. “Mungkin kalau kami lebih cepat menyalip, kami masih bisa mengejar Maverick.”

Ia menambahkan bahwa tim harus bekerja lebih keras di garasi. Agar kedua pembalapnya bisa lebih cepat dan berada di grup terdepan bersama-sama.

BACA JUGA: Garrett Gerloff Berjuang Keras di WorldSBK 2025: Mulai Temukan Ritme Bersama Kawasaki

VR46 Target Bangkit di Sachsenring

Manajer tim VR46, Pablo Nieto, tak menampik bahwa hasil finis keenam dan ketujuh membuat tim sedikit kecewa. Terutama setelah hasil podium yang Di Giannantonio di Mugello.

“Kami datang ke Assen dengan motivasi tinggi usai podium di Mugello, tapi di sini kami kehilangan sesuatu,” ungkap Nieto.

“Sekarang kami harus pulang dan menganalisis semua data yang ada untuk memahami apa yang terjadi. Di Sachsenring nanti, kami ingin kembali ke papan atas dan tampil lebih baik.”

Morbidelli pun berharap bisa memanfaatkan jeda singkat sebelum MotoGP Jerman untuk istirahat. Sebab dia dan tim melakukan persiapan maksimal, mengingat karakter Sachsenring dinilai lebih cocok untuk motornya.

BACA JUGA: Flashback MotoGP Belanda 2025, Marc Marquez Juara di Momen Sulit