Charles Leclerc Dominasi Latihan Bebas F1 Monaco GP 2025, Tapi Tetap Waspadai Persaingan

Charles Leclerc Dominasi Latihan Bebas F1 Monaco GP 2025, Tapi Tetap Waspadai Persaingan
Charles Leclerc Dominasi Latihan Bebas F1 Monaco GP 2025

Charles Leclerc dominasi latihan bebas F1 Monaco GP 2025 pada hari Jumat (23/5/2025) malam WIB, mencatatkan waktu tercepat di dua sesi latihan yang digelar di sirkuit jalan raya Monte Carlo. Performa luar biasa ini memberikan harapan besar bagi Ferrari untuk tampil kompetitif di akhir pekan, namun Leclerc tetap berhati-hati dan tidak ingin cepat puas.

Pebalap asal Monako itu mengatakan bahwa meski hasil hari pertama sangat positif, ia belum sepenuhnya yakin bahwa performa ini akan berlanjut hingga kualifikasi dan balapan.

Leclerc: “Terlalu Dini untuk Merasa Terlalu Positif”

Leclerc, yang sebelumnya sempat merendah terkait peluangnya di Monaco karena musim yang sulit bagi Ferrari, kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Ia sudah tiga kali meraih pole di Monaco dan tahun lalu sukses memenangkan balapan kandangnya. Namun, ia tetap realistis.

“Setiap hari Jumat di Monaco selalu spesial dan tidak bisa dijadikan acuan utama. Semua pebalap masih mencari referensi. Jadi, saya belum merasa terlalu positif untuk akhir pekan,” ujar Leclerc.

BACA JUGA: Nico Hulkenberg dan Kick Sauber Gagal Raih Poin di Imola

Meskipun begitu, ia mengakui mobil Ferrari terasa sangat baik di lintasan. “Saya merasa nyaman dengan mobil. Memang awalnya tidak ideal karena tabrakan kecil dengan Lance Stroll, tapi setelah itu semuanya berjalan lancar,” tambahnya.

Insiden dengan Stroll di FP1 Tak Ganggu Momentum

Tabarakan Kecil di Loews Hairpin, Stroll Kena Penalti

Satu-satunya catatan minor bagi Leclerc adalah tabrakan kecil dengan Lance Stroll di awal FP1. Mobil Aston Martin milik Stroll berada di racing line saat memasuki Loews Hairpin, yang membuat Leclerc tidak sempat menghindar dan menabraknya dari belakang.

Akibat insiden tersebut, Leclerc harus mengganti sayap depan, sementara Stroll mengalami kerusakan pada suspensi belakang dan girboks. FIA menjatuhi penalti turun satu grid posisi kepada Stroll karena dinilai bersalah dalam insiden tersebut.

Charles Leclerc Dominasi Latihan Bebas F1 Monaco GP 2025, Hamilton Juga Kompetitif

Tidak hanya Leclerc, rekan setimnya Lewis Hamilton juga tampil cukup kuat di latihan bebas. Juara dunia tujuh kali ini finis ketiga di FP2, hanya terpaut 0,1 detik dari Leclerc, setelah sebelumnya berada di posisi kesembilan di FP1.

BACA JUGA: Wurth Resmi Menjalin Kerjasama Dengan MotoGP, Jadi Pemasok Perkakas Resmi

“Sesi latihan berjalan lancar. FP1 cukup menantang karena lalu lintas, tapi FP2 jauh lebih baik,” ungkap Hamilton. “Saya masih punya beberapa area yang bisa ditingkatkan, terutama di titik pengereman dan garis balap. Tapi secara keseluruhan, mobil terasa bagus.”

Ferrari Ingin Perbaiki Hasil Kualifikasi Setelah Gagal di Imola

Pada balapan sebelumnya di Imola, Ferrari tampil buruk di sesi kualifikasi karena gagal menempatkan kedua mobil ke Q3. Meski begitu, Hamilton berhasil finis keempat di balapan, hasil terbaiknya sejauh musim ini.

Menghadapi salah satu kualifikasi paling krusial musim ini, Hamilton menegaskan pentingnya presisi dan konsistensi.

“Saya menemukan waktu satu persepuluh detik hanya di Tikungan 1, jadi masih ada potensi. Tapi saya tidak akan melakukan banyak perubahan setup, hanya penyesuaian kecil,” jelasnya.

BACA JUGA: Ferrari Dalam Bahaya di Formula 1 2025, Duo Pembalapnya Frustasi Usai Gagal Lolos Q3 di Imola

Momentum untuk Bangkit: Ferrari Butuh Hasil Besar di Monaco

Musim 2025 belum berjalan sesuai ekspektasi untuk Ferrari. Dalam tujuh seri awal, mereka baru mengumpulkan satu podium. Namun, hasil latihan bebas di Monaco memberi harapan baru bahwa performa terbaik Ferrari belum sepenuhnya hilang.

Jika Charles Leclerc dominasi latihan bebas F1 Monaco GP 2025 bisa berlanjut ke sesi kualifikasi dan balapan, bukan tidak mungkin kemenangan kedua di kandang bisa diraih sang idola tuan rumah.

Leclerc sendiri sudah membuktikan kemampuannya di lintasan yang sempit dan teknis seperti Monaco. Dengan dukungan penuh dari publik Monako, Ferrari punya peluang besar untuk bangkit dan merebut kembali posisi terhormat di klasemen konstruktor.