Carlos Alcaraz Hentikan Rekor 26 Kemenangan Beruntun Jannik Sinner di Final Roma

Carlos Alcaraz Hentikan Rekor 26 Kemenangan Beruntun Jannik Sinner di Final Roma
Carlos Alcaraz - Dokumentasi IG: Carlos Alcaraz Garfia

Carlos Alcaraz menunjukkan kelasnya sebagai salah satu petenis terbaik dunia saat ini dengan kemenangan meyakinkan atas Jannik Sinner di final Internazionali BNL d’Italia 2025. Dalam duel yang berlangsung Ahad (19/5/2025) malam WIB, di Campo Centrale, Roma, Carlos Alcaraz hentikan rekor 26 kemenangan beruntun Jannik Sinner lewat skor 7-6(5), 6-1, sekaligus merebut gelar ATP Masters 1000 ketujuhnya.

Pertandingan ini menjadi penampilan perdana Sinner sejak ia menjuarai Australian Open pada Januari lalu. Meski akhirnya takluk, petenis asal Italia tersebut berhasil melaju ke final dengan catatan lima kemenangan gemilang di turnamen tanah liat paling prestisius di negaranya.

BACA JUGA: Carlos Alcaraz Lebih Unggul Koleksi Gelar Utama ‘Big Titles’ Atas Sinner di Roma Open

Dominasi Alcaraz Sejak Set Pertama

Alcaraz tampil impresif sejak awal pertandingan, meskipun sempat berada dalam tekanan saat menghadapi dua set point di set pertama. Namun, ketenangannya terbukti menjadi pembeda, dan setelah menyelamatkan poin krusial tersebut, ia merebut tiebreak dan mendominasi set kedua tanpa memberi ruang bagi Sinner untuk bangkit.

Petenis berusia 22 tahun itu mengaku bangga dengan pendekatan mental dan strateginya selama pertandingan.

“Aku bermain dengan baik dari awal hingga akhir. Aku tidak naik-turun seperti roller coaster. Hari ini aku sangat bangga dengan semuanya,” ujar Alcaraz.

Kemenangan ini menambah koleksi gelarnya menjadi 19 di level ATP Tour dan menjadikannya sebagai pemain pertama yang meraih tiga gelar di musim 2025, setelah sukses di Rotterdam dan Monte-Carlo.

BACA JUGA: Carlos Alcaraz Raih Gelar Masters 1000 Ketujuh di Roma Open 2025

Carlos Alcaraz Hentikan Rekor 26 Kemenangan Beruntun Jannik Sinner: Sinner Ambil Sisi Positif

Meski harus mengakhiri rekor fantastisnya, Jannik Sinner tidak larut dalam kekecewaan. Petenis nomor satu dunia di PIF ATP Rankings itu justru melihat banyak hal positif dari kembalinya ia ke lapangan kompetitif setelah tiga bulan absen karena cedera.

“Set pertama memang jadi titik balik. Tapi secara keseluruhan, aku sangat senang dengan hasil di turnamen ini. Ini memberiku kepercayaan diri untuk bermain bagus di Paris,” ungkap Sinner.

Pemain berusia 23 tahun ini juga memuji dukungan luar biasa dari penonton Italia selama turnamen.

“Bermain di Roma selalu spesial. Mereka menyambutku seperti anak kecil. Dukungan dari penonton luar biasa. Kami melihat beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar bisa tampil lebih baik di Roland Garros.”

BACA JUGA: Preview WTA 500 Strasbourg 2025: Jessica Pegula Unggulan Teratas

Sinner sebelumnya mengincar gelar Masters 1000 kelimanya dan yang pertama di tanah kelahirannya. Sayangnya, meski berhasil memberi perlawanan sengit di set pertama, ia gagal mempertahankan momentum di set kedua. Alcaraz kini unggul 7-4 dalam rekor pertemuan melawan Sinner.

Modal Kuat Menuju Roland Garros

Bagi Alcaraz, kemenangan ini adalah pembuktian bahwa ia sudah pulih sepenuhnya dari cedera adductor yang memaksanya mundur dari Madrid. Dengan catatan 27 kemenangan dari 29 laga di tanah liat sejak Mei 2024. Dan ia kini menuju Roland Garros sebagai salah satu favorit utama.

“Mengalahkan Jannik dan menang di Roma tentu jadi kombinasi sempurna untuk membangun kepercayaan diri ke Paris,” kata Alcaraz.

Sementara itu, Sinner akan mengalihkan fokusnya ke turnamen Grand Slam kedua musim ini. Ia saat ini berada di posisi kedua dalam PIF ATP Live Race to Turin. Sinner mencatat rekor 12-1 musim ini berdasarkan Infosys ATP Win/Loss Index.

BACA JUGA: Jasmine Paolini Petenis Italia Pertama Juara di Roma Open Setelah 40 Tahun

“Aku lebih dekat dari yang aku bayangkan. Ada momen luar biasa dan ada juga yang perlu dievaluasi. Tapi ini tenis, selalu ada naik-turun. Sekarang waktunya menatap Paris.”