Danielle Collins Melaju ke Perempat Final Strasbourg 2025 Usai Kalahkan Raducanu

Danielle Collins Melaju ke Perempat Final Strasbourg 2025 Usai Kalahkan Raducanu
Danielle Collins - Dokumentasi IG: Danielle Collins

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, kembali menunjukkan taringnya di turnamen tanah liat Eropa. Danielle Collins melaju ke perempat final Strasbourg 2025 setelah mencatat kemenangan dramatis atas Emma Raducanu dalam pertandingan penuh tensi pada Rabu (22/5). Collins bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan mantan juara US Open itu dengan skor 4-6, 6-1, 6-3.

Kemenangan ini menjadi balasan manis bagi Collins yang tahun lalu harus puas sebagai runner-up di Strasbourg, dan kini kembali memperlihatkan potensi besarnya menjelang Roland Garros.

Collins Bangkit di Tengah Tekanan: Menang Usai Tertinggal Set Pertama

Laga antara Danielle Collins dan Emma Raducanu menjadi salah satu yang paling dinanti di hari ketiga Internationaux de Strasbourg 2025. Meski keduanya sama-sama pernah mencicipi posisi 10 besar dunia, ini merupakan pertemuan perdana mereka di lapangan.

Raducanu Menang Set Pertama, Tapi Collins Tak Gentar

Raducanu tampil solid di awal pertandingan. Ia berhasil mengamankan semua break point yang dihadapi dan menutup set pertama dengan dua ace beruntun. Namun, Collins langsung memberi respons kuat. Di set kedua, finalis Australian Open 2022 itu menunjukkan kekuatan servisnya dengan mencatat 93 persen kemenangan dari servis pertama.

BACA JUGA: Naomi Osaka Tampil Unik Untuk Roland Garros 2025 dengan Kostum Bertema Sakura

Raducanu sempat meminta medical time-out di akhir set kedua, dan tampaknya performanya mulai menurun setelahnya. Collins memanfaatkan momen ini untuk mendominasi set ketiga, menyelamatkan empat break point penting di gim keempat sebelum merebut keunggulan 3-2 dan menyegel kemenangan 6-3.

Danielle Collins Melaju ke Perempat Final Strasbourg 2025: Tantangan Selanjutnya Tak Mudah

Dengan hasil ini, Danielle Collins melaju ke perempat final Strasbourg 2025 dan mencatatkan rekor 6-2 di turnamen ini sepanjang kariernya. Ini juga menjadi perempat final keduanya musim ini setelah sebelumnya tampil di Charleston.

Namun, langkah Collins ke semifinal tak akan mudah. Ia akan bertemu Anna Kalinskaya yang sedang dalam performa luar biasa. Kalinskaya sebelumnya mengalahkan unggulan pertama Jessica Pegula dan belum pernah kalah dari pemain Top 3.

Head to Head: Collins Punya Keunggulan atas Kalinskaya

Meski Kalinskaya sedang naik daun, Collins punya catatan bagus atas petenis Rusia tersebut. Mereka sudah bertemu dua kali sebelumnya, dan keduanya dimenangkan oleh Collins—di Australian Open dan Austin pada 2023. Namun, dengan momentum Kalinskaya yang sedang bagus, duel ini dipastikan akan berlangsung ketat.

BACA JUGA: Nao Hibino Singkirkan Bianca Andreescu dari Kualifikasi Roland Garros 2025

Emma Navarro Juga ke Perempat Final, Tantang Haddad Maia

Selain Collins, wakil Amerika lainnya, Emma Navarro, juga memastikan tempat di delapan besar. Unggulan kedua ini menyingkirkan Anna Blinkova dalam dua set langsung dengan skor 6-4, 6-1.

Dominasi Navarro Meski Banyak Double Fault

Navarro memang mencatat tujuh double fault dalam pertandingan tersebut, namun mampu mengkonversi 6 dari 12 break point, yang cukup untuk menutup laga dalam waktu 93 menit. Ini adalah perempat final kedua berturut-turut Navarro di Strasbourg, menyamai pencapaiannya tahun lalu.

Navarro akan berhadapan dengan petenis Brasil, Beatriz Haddad Maia. Haddad Maia mengalahkan Ashlyn Krueger 7-6(3), 6-3 dan mencatat perempat final pertamanya musim ini setelah sempat mengalami tujuh kekalahan beruntun di level tur.

Duel Seru Menuju Semifinal Strasbourg 2025

Perempat final Internationaux de Strasbourg 2025 akan menghadirkan persaingan ketat. Danielle Collins, Emma Navarro, Anna Kalinskaya, dan Beatriz Haddad Maia adalah empat nama yang berpotensi besar melaju ke semifinal.

BACA JUGA: Anna Kalinskaya Kalahkan Pegula di Internationaux de Strasbourg

Pertarungan antara Collins vs Kalinskaya serta Navarro vs Haddad Maia bukan hanya soal kekuatan teknis, tapi juga soal mentalitas, konsistensi, dan siapa yang mampu membaca situasi lebih baik di lapangan tanah liat.