Novak Djokovic membuktikan bahwa dirinya masih menjadi momok berbahaya di lapangan rumput. Pada Kamis (3/7), petenis Serbia itu melaju mulus ke babak ketiga Wimbledon 2025 usai menumbangkan wakil tuan rumah Daniel Evans dengan skor telak 6-3, 6-2, 6-0 hanya dalam waktu 1 jam 47 menit.
Kemenangan ini menjadi momen pembalasan manis bagi Djokovic, yang terakhir kali bertemu Evans saat dikalahkan straight set dalam ajang Monte-Carlo Masters 2021. Namun di Centre Court Wimbledon, Djokovic tampil sempurna dari awal hingga akhir, memperlihatkan kualitas kelas dunia yang membuatnya mengoleksi tujuh gelar di turnamen Grand Slam tertua ini.
BACA JUGA: Willian Dukung Chelsea Jinakkan Palmeiras di Perempat Final Club World Cup 2025
Performa Solid Sejak Game Pertama
Djokovic sempat harus bersabar di awal laga ketika sembilan break point pertamanya gagal dikonversi. Namun setelah akhirnya merebut gim kedelapan pada set pertama, Djokovic tidak menoleh ke belakang lagi.
Dengan servis yang tajam, ia hanya kehilangan sembilan poin dari servis sepanjang pertandingan, dan kontrol bola dari kedua sisi lapangan yang sangat presisi, Djokovic membuat Evans tak berkutik. Slice backhand khas Evans yang biasanya menyulitkan lawan, justru tidak memberi banyak dampak pada permainan Djokovic hari itu.
“Bertanding melawan pemain Inggris di Inggris selalu memiliki atmosfer tersendiri,” kata Djokovic. “Evans pemain yang bertalenta dan cerdik. Tapi hari ini saya merasa sangat siap sejak awal pertandingan.”
Cetak Rekor, Semakin Dekat ke Kemenangan ke-100
Dengan kemenangan ini, Djokovic mencatatkan penampilan babak ketiga Wimbledon ke-19, terbanyak di era Open untuk kategori tunggal putra, melampaui Roger Federer. Petenis berusia 38 tahun itu kini memiliki rekor 99 kemenangan dan 12 kekalahan di lapangan rumput All England Club, hanya satu kemenangan lagi menuju angka ke-100.
BACA JUGA: Joao Pedro Targetkan Juara Bersama Chelsea di Piala Dunia Antarklub 2025
“Saya bahkan tidak sadar sudah 19 kali main di babak ketiga di sini,” ujar Djokovic sembari tersenyum. “Itu menunjukkan bahwa saya sudah cukup lama bermain tenis. Tapi Wimbledon selalu spesial bagi saya. Ini adalah turnamen yang saya impikan sejak kecil, dan menciptakan sejarah di sini selalu memiliki makna lebih.”
Berikutnya: Sesama Serbia di Babak Ketiga
Lawan Djokovic berikutnya adalah rekan senegaranya, Miomir Kecmanovic, yang sebelumnya menang empat set atas Jesper de Jong. Kecmanovic tentu bukan lawan asing bagi Djokovic, tetapi pengalaman dan ketangguhan mental Djokovic di Grand Slam membuatnya tetap menjadi unggulan.
Meski kemenangan atas Evans tampak mudah, Djokovic mengaku tidak meremehkan lawannya dan melakukan persiapan teknis serta taktis secara maksimal.
“Saya tahu apa yang harus saya lakukan dan saya merasa mengeksekusinya dengan baik,” ungkap Djokovic. “Ada hari-hari di mana semua terasa mengalir sempurna, dan hari ini adalah salah satunya.”
BACA JUGA: Mirra Andreeva Tembus Babak Ketiga Wimbledon Usai Tundukkan Bronzetti
Statistik Bicara: Djokovic di Level Tertinggi
Djokovic menyudahi pertandingan dengan torehan 46 winner dan hanya 19 dari Evans. Ia juga sukses meraih 27 dari 31 poin di net, menandakan agresivitas yang begitu presisi.
Kemenangan ini membuat catatan Djokovic di musim 2025 menjadi 23 kemenangan dan 8 kekalahan, termasuk satu gelar di turnamen Geneva yang menjadi titel tour-level ke-100 dalam kariernya.
Perburuan Gelar Kedelapan Masih Sangat Terbuka
Dengan performa yang terus meningkat dari babak ke babak, Novak Djokovic kembali menunjukkan bahwa ia masih menjadi kandidat terkuat untuk meraih gelar Wimbledon kedelapan sekaligus Grand Slam ke-25 dalam kariernya.
Langkah selanjutnya melawan Miomir Kecmanovic bisa jadi hanya formalitas jika Djokovic tetap tampil dalam performa setajam ini. Namun, seperti yang selalu ia katakan: “Setiap pertandingan adalah final. Fokus dan rasa lapar itu harus tetap ada.”
BACA JUGA: Jelang Duel Panas Raducanu vs Sabalenka: Ujian Besar di Centre Court Wimbledon
Wimbledon mungkin terus berubah, tetapi satu hal yang tetap sama: Novak Djokovic masih menjadi raja rumput yang harus lawan taklukkan.