Jasmine Paolini Petenis Italia Pertama Juara di Roma Open Setelah 40 Tahun

Jasmine Paolini Petenis Italia Pertama Juara di Roma Open Setelah 40 Tahun
Jasmine Paolini Petenis Italia Pertama Juara di Roma Open Setelah 40 Tahun - Dokumentasi IG: WTA

Rome – Sejarah tercipta di Internazionali BNL d’Italia 2025 saat Jasmine Paolini petenis Italia pertama juara di Roma Open dalam 40 tahun terakhir. Unggulan keenam itu menaklukkan unggulan keempat asal Amerika Serikat, Coco Gauff, dengan skor meyakinkan 6-4, 6-2 pada final yang digelar di Campo Centrale, Sabtu (17/5) malam waktu setempat.

Disaksikan langsung oleh Presiden Italia, Sergio Mattarella, Paolini sukses memberikan momen bersejarah bagi publik tuan rumah. Kemenangan ini menjadikan Paolini petenis wanita Italia pertama yang memenangkan turnamen di Roma pada era Open, sejak Raffaella Reggi juara di Taranto tahun 1985.

“Ini murni kebahagiaan, bisa mengangkat trofi ini di Roma, di rumah sendiri,” ujar Paolini. “Saya sangat bahagia dan bersyukur.”

BACA JUGA: Jadwal Final Roma Open 2025 : Sabtu WTA dan Ahad Malam ATP

Prestasi Gemilang di Tanah Liat

Kemenangan atas Gauff menjadi gelar WTA 1000 kedua bagi Paolini setelah kesuksesan di Dubai awal tahun ini. Lebih istimewa lagi, ini merupakan gelar WTA pertama di lapangan tanah liat bagi sang petenis Italia.

Dalam pertandingan yang berlangsung selama 1 jam 29 menit, Paolini tampil dominan dengan memanfaatkan lima dari tujuh break point yang diperolehnya. Permainannya yang agresif dan konsisten di baseline terbukti menyulitkan Gauff, yang sebelumnya unggul dalam dua pertemuan mereka di lapangan keras.

Namun sejak bertemu di Stuttgart bulan lalu, Paolini mulai mengambil alih dominasi. Di Roma, ia kembali menunjukkan kelasnya dan membuat rekor head-to-head mereka kini menjadi imbang 2-2.

Jasmine Paolini Petenis Italia Pertama Juara di Roma Open di Era Modern

Kemenangan Paolini tak hanya mematahkan rekor panjang tanpa gelar bagi Italia, tetapi juga membawa namanya kembali ke peringkat empat besar dunia. Ranking tersebut akan resmi terbitn pada Senin 19 Mei 2025 mendatang, sekaligus menempatkan Paolini dalam jajaran unggulan utama di Roland Garros 2025.

BACA JUGA: Duel Panas Menuju Final Roma Open: Head to Head Carlos Alcaraz vs Jannik Sinner

Sementara itu, Coco Gauff juga naik ke peringkat 2 dunia, menyamai pencapaian terbaiknya.

“Dia memaksa saya bermain seperti itu,” kata Gauff usai pertandingan. “Mungkin saya bisa bermain lebih baik, tapi hari ini dia bermain untuk menang dan memang layak menang.”

Peluang Ganda Masih Terbuka untuk Paolini

Kemenangan di tunggal belum menjadi akhir bagi Paolini. Bersama rekannya, Sara Errani, ia akan tampil di final ganda putri untuk mempertahankan gelar juara tahun lalu. Jika menang, Paolini akan menjadi pemain pertama sejak Vera Zvonareva pada 2009 yang mampu menyapu gelar tunggal dan ganda di turnamen WTA 1000.

Perjalanan Menuju Gelar Juara di Roma

Berikut adalah perjalanan Jasmine Paolini dari babak pertama hingga final Roma Open 2025:

  • Final: Mengalahkan Coco Gauff (USA, unggulan 4) – 6-4, 6-2
  • Semifinal: Mengalahkan Peyton Stearns (USA) – 7-5, 6-1
  • Perempatfinal: Mengalahkan Diana Shnaider (RUS, unggulan 13) – 6-7, 6-4, 6-2
  • 16 Besar: Mengalahkan Jelena Ostapenko (LAT, unggulan 17) – 7-5, 6-2
  • 32 Besar: Mengalahkan Ons Jabeur (TUN, unggulan 27) – 6-4, 6-3
  • 64 Besar: Mengalahkan Lulu Sun (NZL) – 6-4, 6-3

“Ini adalah mimpi untuk menang di Roma. Mungkin ini adalah mimpi setiap anak yang bermain tenis di Italia,” kata Paolini dengan senyum lebar. “Saya benar-benar menikmati momen ini.”

BACA JUGA: Jannik Sinner Tantang Carlos Alcaraz di Final Roma Open 2025 Usai Kalahkan Tommy Paul

Profil Jasmine Paolini: Bintang Baru Tenis Italia Berdarah Polandia-Ghana

Jasmine Paolini merupakan salah satu petenis putri terbaik Italia saat ini yang sedang mencuri perhatian dunia. Lahir dan besar di Italia, Jasmine memiliki latar belakang budaya yang kaya serta gaya permainan agresif yang efektif di lapangan tanah liat.

Kehidupan Pribadi dan Latar Belakang Keluarga

Jasmine Paolini tinggal di Bagni di Lucca, sebuah kota kecil yang tenang di wilayah Tuscany, Italia, dan menjalani latihan intensif di Forte dei Marmi, lokasi yang terkenal sebagai tempat pelatihan olahraga elite. Ia berasal dari keluarga multikultural.

Ayahnya bernama Ugo Paolini, sementara ibunya, Jacqueline Gardiner, memiliki darah Ghana dan Polandia. Kakaknya, William Paolini, juga sangat mendukung perjalanan karier Jasmine. Ia masih memiliki nenek yang tinggal di Lodz, Polandia, yang menjadi salah satu jejak akar leluhur dari pihak ibunya.

Bahasa dan Kebudayaan

Beranjak dari latar belakang keluarganya yang multinasional, Jasmine fasih dalam tiga bahasa: Italia, Inggris, dan Polandia. Kemampuannya berkomunikasi lintas budaya menjadi salah satu kekuatan di luar lapangan, yang memudahkannya menjalin relasi dengan komunitas tenis internasional.

BACA JUGA: Carlos Alcaraz Melaju ke Final Roma Open 2025 Usai Kalahkan Musetti

Gaya Bermain dan Inspirasi

Dalam dunia tenis, Jasmine Paolini sangat mengidolakan Roger Federer, legenda asal Swiss yang terkenal dengan teknik dan elegansinya. Ia menyukai pukulan forehand sebagai senjata andalan dan menjadikan lapangan tanah liat sebagai permukaan favoritnya. Hal ini tak mengherankan, mengingat ia tumbuh dan berlatih di Italia, negara yang kaya akan tradisi tenis tanah liat.