Sejarah Lahirnya Organisasi Angkat Besi Asia atau Asian Weightlifting Federation kembali menjadi sorotan setelah sukses besar Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 yang resmi berakhir di Jiangshan, China. Gelaran ini berlangsung dari 9 hingga 15 Mei 2025, dan menjadi panggung unjuk kekuatan negara-negara Asia dalam olahraga angkat besi.
China Juara Umum, Indonesia Tempati Posisi Ketujuh
Kejuaraan yang berlangsung selama satu pekan ini menyuguhkan momen-momen luar biasa, mulai dari pemecahan rekor hingga pertarungan sengit di podium. China tampil dominan sebagai juara umum dengan perolehan 35 medali emas dan total 57 medali. Korea Utara berada di posisi kedua dengan 9 emas, sementara Iran melengkapi posisi tiga besar.
Sementara itu, Indonesia berhasil finis di peringkat ketujuh klasemen akhir, berkat performa luar biasa dari para liftern nasional yang sukses meraih total 3 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.
Daftar Atlet Peraih Medali Indonesia di AWC 2025
Berikut adalah nama-nama atlet angkat besi Indonesia yang berhasil membawa pulang medali dari ajang bergengsi ini:
- Rahmat Erwin Abdullah – Kelas 73 kg putra – 3 Medali Emas
- Juliana Klarisa – Kelas 55 kg putri – 1 Medali Perunggu
- Rizki Juniansyah – Kelas 81 kg putra – 2 Medali Perak dan 1 Medali Perunggu
BACA JUGA: Rahmat Erwin Abdullah Cetak Rekor Dunia Asian Weightlifting Championships 2025
Sejarah Lahirnya Organisasi Angkat Besi Asia atau Asian Weightlifting Federation
Organisasi Angkat Besi Asia atau Asian Weightlifting Federation (AWF) berdiri pada tahun 1958 di Tokyo, Jepang. Pendirian ini menjadi tonggak penting dalam sejarah olahraga angkat besi dunia, menjadikan AWF sebagai federasi kontinental kedua setelah Pan-American Weightlifting Federation yang lahir pada tahun 1951.
Cikal bakal ide pembentukan federasi kontinental muncul pertama kali di Kongres Olimpiade 1948 di London, digagas oleh Dietrich Wortmann. Sepuluh tahun berselang, Asia menjadi kawasan pertama yang mewujudkan gagasan tersebut dengan mendirikan AWF.
Peran Strategis AWF dalam Dunia Angkat Besi
Kini, AWF menaungi 45 federasi nasional dari seluruh kawasan Asia. Sebagai badan resmi, AWF mengemban tanggung jawab dalam pengelolaan kompetisi seperti Kejuaraan Angkat Besi Asia, baik kategori pria (sejak 1969) maupun wanita (sejak 1988).
AWF bekerja sesuai dengan konstitusi dan peraturan teknis IWF (International Weightlifting Federation), termasuk kebijakan anti-doping. Organisasi ini diakui oleh IWF dan Olympic Council of Asia (OCA) sebagai satu-satunya otoritas resmi angkat besi di benua Asia.
BACA JUGA: Daftar Rekor MotoGP Sepanjang Masa: Pole Position, Sprint Race, dan Statistik Terbaru
Asia sebagai Pilar Penting Kejuaraan Dunia
Sejak penyelenggaraan Kejuaraan Dunia pertama di Asia pada 1957 di Teheran, Iran, benua ini terus menjadi tuan rumah edisi-edisi bergengsi seperti di Manila (1974), Guangzhou (1995), Doha (2005), hingga Riyadh (2023). Tak hanya itu, Jakarta menjadi tuan rumah edisi kedua Kejuaraan Dunia Wanita pada tahun 1988.
Asia juga terkenal sebagai benua yang melahirkan atlit angkat besi dunia seperti China, yang selalu mendominasi Olimpiade dan Kejuaraan Dunia IWF dalam beberapa dekade terakhir.
Penutup
Keberhasilan Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 di Jiangshan bukan hanya mencerminkan kekuatan atlet Asia, tetapi juga menegaskan pentingnya Sejarah Lahirnya Organisasi Angkat Besi Asia atau Asian Weightlifting Federation. Melalui struktur yang solid dan dukungan 45 negara anggota, AWF akan terus memainkan peran vital dalam kemajuan olahraga angkat besi di level regional maupun global.
BACA JUGA: Raih Medali di Kejuaraan Dunia Angkat Besi, Eko Yuli Diapresiasi Menpora Zainudin Amali