Jannik Sinner siap rebut gelar Wimbledon 2025 setelah kegagalan menyakitkan di Roland Garros. Petenis asal Italia yang kini menduduki peringkat satu dunia ini bertekad mengukir sejarah di turnamen Grand Slam lapangan rumput paling prestisius, Wimbledon, yang akan dimulai pada Senin (30/6).
Sinner datang ke London dengan status unggulan teratas dan ambisi besar. Setelah kalah dramatis dari Carlos Alcaraz di semifinal Prancis Terbuka, di mana ia gagal menutup pertandingan meski memegang tiga championship point, Sinner kini memusatkan perhatiannya untuk menaklukkan tantangan baru: transisi dari clay ke grass court.
BACA JUGA: Alex Kencang Tapi Marc Marquez Juara di Sprint Assen 2025, Joan Mir Penasaran
Adaptasi yang Tidak Mudah di Lapangan Rumput
Dalam konferensi pers menjelang turnamen, Sinner mengungkapkan bahwa adaptasi pergerakan menjadi tantangan utama saat bermain di rumput.
“Pergerakan adalah kunci utama. Jika seseorang bisa bergerak dengan baik, maka dia adalah pemain bagus,” kata Sinner. “Di rumput, kamu harus lebih banyak menjangkau sisi lapangan dan berimprovisasi. Permainannya sangat berbeda dibanding clay.”
Meski bukan hal baru, peralihan dari tanah liat ke rumput tetap menjadi proses yang rumit. Tahun lalu, Sinner berhasil mengatasi tantangan itu dengan meraih gelar lapangan rumput pertamanya di Halle, hanya dua pekan setelah gugur di Paris. Namun, tahun ini ia gagal mempertahankan gelar tersebut setelah kalah di babak kedua dari Alexander Bublik.
Jannik Sinner Siap Rebut Gelar Wimbledon 2025 dengan Mental Tangguh
Kendati mengalami beberapa kekalahan, Sinner tetap percaya diri menghadapi Grand Slam ketiga musim ini. Ia merasa kondisi mental dan fisiknya kini lebih siap dibanding saat tampil di Halle.
“Saya merasa sangat siap untuk bermain. Kami sudah berlatih keras. Apa yang terjadi sebelumnya, sudah menjadi masa lalu,” ujarnya. “Saya merasa sangat kuat secara mental. Kami bekerja keras dan saya percaya permainan saya di rumput saat ini sedang berada di level tinggi.”
Jannik Sinner siap rebut gelar Wimbledon 2025 dengan tekad yang tidak goyah. Ia menilai bahwa ketenangan mental yang ia miliki saat ini menjadi senjata utama untuk menembus batas dan mengangkat trofi di London.
Jejak Konsisten Sinner di Wimbledon
Meskipun Wimbledon adalah satu-satunya Grand Slam yang belum pernah ia finali, performa Sinner di All England Club cukup menjanjikan. Ia mencapai semifinal tahun lalu sebelum dihentikan Novak Djokovic, serta menembus perempat final pada edisi 2022 dan 2024.
Tahun ini, ia akan menghadapi rekan senegaranya, Luca Nardi, di babak pertama. Tidak seperti tahun sebelumnya ketika ia datang dengan gelar Halle. Kali ini Sinner mengaku lebih rileks karena sempat beristirahat dan mempersiapkan diri secara menyeluruh.
“Rasanya menyenangkan kembali ke sini. Meskipun berbeda dari tahun lalu, saya tetap merasa punya aura positif. Persiapan kami sangat baik, dan saya tak sabar untuk segera bertanding.”
Target Juara Grand Slam di Lapangan Rumput
Sinner sudah mencatatkan sejarah sebagai petenis Italia pertama yang menduduki peringkat satu dunia. Namun, menjuarai Wimbledon akan menjadi pencapaian yang lebih spesial. Karena hingga kini belum ada petenis Italia yang sukses meraih gelar tunggal di turnamen ini.
Jika berhasil menjuarai Wimbledon 2025, Sinner akan memperkuat statusnya sebagai pemain paling dominan musim ini. Dan membuka peluang meraih lebih banyak gelar Grand Slam di masa depan.
“Saya hanya ingin masuk ke lapangan dan bertanding. Menikmati setiap momen. Semoga saya bisa menunjukkan permainan terbaik saya dan melangkah sejauh mungkin.”
BACA JUGA: Fakta Penting Wimbledon 2025: Jadwal, Hadiah, dan Hal Menarik Jelang Turnamen
Dengan modal peringkat satu dunia, semangat juang tinggi, dan performa solid di lapangan rumput, Sinner menjadi salah satu favorit kuat untuk menjuarai Wimbledon tahun ini.